Televisi pemerintah Iran mengatakan tidak ada persetujuan dengan badan pengawas nuklir PBB mengenai kunjungan ke sebuah lokasi penting.
Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) ingin mengirim para inspektur ke pangkalan militer Parchin dekat Teheran. IAEA mencurigai Iran telah mengujicoba bahan peledak yang dapat digunakan dalam senjata nuklir disana. Iran membantah hal itu dan mengatakan bukti yang diberikan “dipalsukan.”
Ali Asghar Soltanieh, utusan Iran untuk IAEA yang berbasis di Wina, mengatakan pembicaraan babak berikutnya akan dilakukan tanggal 16 Januari di Teheran.
Pernyataan Soltanieh Kamis malam (13/12) dikeluarkan setelah pembicaraan satu hari di Teheran dengan tim PBB beranggotakan tujuh orang, yang dipimpin oleh Herman Nackaerts, wakil direktur jenderal IAEA.
Sementara itu, Kepala inspektur nuklir PBB mengatakan pembicaraan antara Iran dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) diperkirakan akan menghasilkan persetujuan, bulan depan, mengenai cara melakukan investigasi mengenai program nuklir Iran yang kontroversial.
Menurut Herman Nackaert, IAEA membuat kemajuan dalam pembicaraan di Teheran. Ia berbicara kepada wartawan di Wina, hari Jumat (14/12), sehari setelah delegasi beranggotakan tujuh orang bertemu dengan para pejabat Iran. Itu adalah pembicaraan pertama kelompok itu dengan Teheran sejak Agustus.
Sebelumnya, Nackaerts mengatakan tujuan kunjungan itu adalah untuk menyelesaikan isu-isu yang masih ada terkait kemungkinan pengembangan senjata nuklir yang dilakukan Iran. Iran mengatakan program nuklirnya bertujuan damai.
Ali Asghar Soltanieh, utusan Iran untuk IAEA yang berbasis di Wina, mengatakan pembicaraan babak berikutnya akan dilakukan tanggal 16 Januari di Teheran.
Pernyataan Soltanieh Kamis malam (13/12) dikeluarkan setelah pembicaraan satu hari di Teheran dengan tim PBB beranggotakan tujuh orang, yang dipimpin oleh Herman Nackaerts, wakil direktur jenderal IAEA.
Sementara itu, Kepala inspektur nuklir PBB mengatakan pembicaraan antara Iran dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) diperkirakan akan menghasilkan persetujuan, bulan depan, mengenai cara melakukan investigasi mengenai program nuklir Iran yang kontroversial.
Menurut Herman Nackaert, IAEA membuat kemajuan dalam pembicaraan di Teheran. Ia berbicara kepada wartawan di Wina, hari Jumat (14/12), sehari setelah delegasi beranggotakan tujuh orang bertemu dengan para pejabat Iran. Itu adalah pembicaraan pertama kelompok itu dengan Teheran sejak Agustus.
Sebelumnya, Nackaerts mengatakan tujuan kunjungan itu adalah untuk menyelesaikan isu-isu yang masih ada terkait kemungkinan pengembangan senjata nuklir yang dilakukan Iran. Iran mengatakan program nuklirnya bertujuan damai.