Iran Kecam Laporan Pengembangan Senjata Nuklir

Pembangkit Nuklir Bushehr, 1245 kilometer dari ibukota Tehran, Iran (foto:dok). Pemerintah Iran mengecam laporan IAEA terkait tuduhan program senjata nuklir.

Dubes Iran untuk IAEA, Ali Asghar Soltanieh, mengatakan laporan itu merupakan kekeliruan, tidak berimbang dan bermotif politik.

Iran telah mengecam laporan yang meningkatkan keprihatinan mengenai program nuklirnya. Iran mengatakan tidak ada yang baru dalam laporan itu.

Laporan tersebut memuat temuan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang mengatakan badan itu mempunyai informasi yang layak dipercaya bahwa Teheran telah melakukan kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan senjata nuklir. Tuduhan ini telah lama dibantah oleh Iran.

Dalam laporan yang dikeluarkan hari Selasa, IAEA mengatakan badan tersebut mempunyai keprihatinan sungguh-sungguh mengenai informasi itu, yang katanya, memberi indikasi bahwa Iran telah mengerjakan rancangan senjata nuklir, termasuk pengetesan komponen.

Namun, dutabesar Iran untuk IAEA mengatakan laporan tersebut adalah kekeliruan bersejarah. Media pemerintah mengutip Ali Asghar Soltanieh yang mengatakan laporan itu merupakan rekayasa dan mengulangi tuduhan lama. Ia menyebut temuan terbaru itu tidak berimbang dan bermotif politik.

Beberapa negara skeptis mengenai klaim Iran bahwa Iran mempunyai maksud nuklir damai. Amerika Serikat mengatakan laporan itu mungkin akan mendorong Amerika mengenakan sanksi tambahan terhadap Iran.

Disamping itu, para pejabat Amerika mengatakan hari Selasa bahwa laporan itu menunjukkan para ilmuwan Iran telah mengerjakan baru-baru ini alat peledak kecepatan tinggi dan computer modelling yang mengamati tingkah laku senjata nuklir dalam keadaan yang berbeda-beda. Mereka mengatakan laporan tadi menunjukkan penelitian mengenai “neutron initiator” tahun 2006. Para pejabat mengatakan tujuan satu-satunya penerapan penelitian demikian adalah untuk membuat senjata.