Para pejabat di Kurdistan Irak mengatakan korban serangan drone dan rudal Iran di wilayah itu telah meningkat menjadi sedikitnya sembilan tewas dan 32 cedera.
“Rezim Islam Iran, dengan menyerang markas pasukan kemerdekaan Kurdistan, berusaha dengan serius untuk mengalihkan perhatian orang-orang dari revolusi yang sedang berlangsung di Iran dan Kurdistan Timur,” kata Khalid Azizi, juru bicara kelompok oposisi, Partai Demokratik Kurdistan Iran (KDPI) kepada VOA.
“Ini sudah diperkirakan, mengingat kerusakan besar yang dialami rezim karena gerakan sipil di dalam Iran. Ini adalah strategi lama rezim yaitu kapan pun rezim ini menghadapi ancaman dari dalam, rezim ini akan membuat krisis di Yaman, Irak, Lebanon, Suriah, atau tempat lain,” kata Azizi, yang berbicara di kantor pusat partai di Kota Koy Sinjaq, sekitar 60 kilometer sebelah timur Erbil, di mana rudal Iran menewaskan empat anggota KDPI.
Para pejabat Iran telah membantah klaim bahwa protes yang sedang berlangsung adalah revolusi, dan menuduh AS mendukung “para perusuh” untuk menggoyahkan republik Islam itu.
BACA JUGA: Iran Kembali Lancarkan Serangan Bom dengan Drone di Irak“Washington selalu berupaya melemahkan stabilitas dan keamanan Iran meskipun tidak berhasil,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani.
Koresponden VOA di wilayah tersebut melaporkan serangan serupa terhadap Partai Komala Kurdi Iran di Zirguez, sekitar 15 kilometer di luar kota Sulaymaniyah, dan Partai Kemerdekaan Kurdistan di Altun Kupri, sekitar 40 kilometer sebelah utara Kirkuk.
Hussain Yazdanpana, Ketua Partai Kemerdekaan Kurdistan, mengatakan kepada VOA bahwa serangan di Altun Kupri dilakukan oleh 10 drone bermuatan bahan peledak yang menarget 10 markas mereka, menyebabkan sedikitnya tiga anggota tewas.
BACA JUGA: Iran Bantah Klaim Inggris atas Perampasan Senjata Menuju YamanSementara itu kantor berita pemerintah Iran IRNA mengukuhkan serangan tersebut, dengan mengatakan pasukan Garda Revolusi Iran menarget “teroris” di Irak dengan “rudal-rudal presisi” dan “drone bunuh diri.”
Serangan ini menuai kecaman keras dari luar Iran. Kementerian Luar Negeri Irak menyatakan akan memanggil duta besar Iran untuk menyampaikan keluhan diplomatik.
Pemerintah Regional Kurdistan telah meminta pemerintah federal di Baghdad untuk “memenuhi kewajibannya membela kedaulatan negara.” [uh/ab]