Iran telah melanjutkan pembicaraan mengenai program nuklirnya dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Badan atom PBB (IAEA) minta Iran agar mengatasi kecurigaan bahwa pihaknya telah melakukan penelitian tentang bagaimana membangun bom nuklir, tuduhan yang disangkal Iran.
Pembicaraan di Teheran itu berlangsung setelah pelaksanaan pelonggaran sebagian sanksi terhadap Iran bulan Januari lalu. Sebagai imbalannya, Iran sepakat untuk membekukan sebagian program nuklirnya.
Kesepakatan nuklir yang ditandatangani bulan November menghendaki Iran untuk membatasi pengayaan uranium, yang oleh Barat dikatakan untuk membangun senjata nuklir. Sebagai gantinya, Amerika dan Uni Eropa sepakat untuk meringankan sanksi ekonomi terhadap Teheran.
IAEA menginginkan agar Iran memberikan jaminan transparansi tentang program nuklirnya, dan informasi tentang usaha yang pernah dilakukan untuk mengembangkan senjata atom.
Enam negara kuat dunia - Inggris, China, Perancis, Jerman, Rusia dan Amerika – merundingkan perjanjian sementara itu.
Pembicaraan di Teheran itu berlangsung setelah pelaksanaan pelonggaran sebagian sanksi terhadap Iran bulan Januari lalu. Sebagai imbalannya, Iran sepakat untuk membekukan sebagian program nuklirnya.
Kesepakatan nuklir yang ditandatangani bulan November menghendaki Iran untuk membatasi pengayaan uranium, yang oleh Barat dikatakan untuk membangun senjata nuklir. Sebagai gantinya, Amerika dan Uni Eropa sepakat untuk meringankan sanksi ekonomi terhadap Teheran.
IAEA menginginkan agar Iran memberikan jaminan transparansi tentang program nuklirnya, dan informasi tentang usaha yang pernah dilakukan untuk mengembangkan senjata atom.
Enam negara kuat dunia - Inggris, China, Perancis, Jerman, Rusia dan Amerika – merundingkan perjanjian sementara itu.