Iran Mengaku Senang AS Ubah Perilaku di Teluk Persia

Iran menyatakan senang Amerika Serikat memahami pesan Iran dan mengubah perilakunya di Teluk Persia, , Senin (12/7). (Foto: ilustrasi).

Iran, Senin (12/7) menyatakan senang Amerika Serikat memahami pesan Iran dan mengubah perilakunya di Teluk Persia, setelah seorang pejabat tinggi Angkatan Laut AS di wilayah tersebut mengatakan pasukannya telah mengambil sikap menahan diri meski tidak mudah.

“Kami senang Amerika memahami pesan tersebut dan mengubah perilaku menjadi lebih terhormat, '' kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh kepada wartawan. Ia mengatakan militer AS adalah “sumber utama ketegangan'' di kawasan itu dan pasukan Iran selalu bertindak profesional.

“Sayangnya, AS sering melakukan pendekatan tidak profesional terhadap Angkatan Laut Iran, '' katanya.

Khatibzadeh mengeluarkan pernyataan itu untuk menanggapi pernyataan Laksamana Madya AS Sam Paparo, yang disampaikan pada sebuah konferensi di Bahrain pada hari Minggu.

Paparo, yang mengawasi Armada ke-5 Angkatan Laut yang berbasis di Bahrain, mengatakan kedua belah pihak telah mengambil sikap menahan diri meski tidak mudah, dan bahwa ia menghormati angkatan laut reguler Iran dan angkatan laut Garda Revolusi.

Ketegangan antara kedua negara masih tinggi terkait program nuklir Iran setelah Presiden Donald Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan negara-negara besar dunia, dan menjatuhkan sejumlah sanksi berat terhadap Iran.

Pembunuhan jenderal tertinggi Iran dalam serangan pesawat tak berawak AS di Irak pada Januari mendorong kedua negara ke ambang perang, setelah Iran menanggapi serangan itu dengan serangan misil terhadap pasukan AS.

Angkatan Laut AS secara rutin terlibat dalam ketegangan dengan Garda Revolusi Iran akhir-akhir ini. Kapal-kapal Garda itu sering menguntit kapal-kapal perang Amerika di Teluk Persia. Pasukan khusus Iran ini juga sering melakukan unjuk kekuatan dengan menggelar latihan dengan senapan mesin dan misil di hadapan pasukan AS.

Dalam beberapa tahun terakhir, Iran juga menyita sejumlah kapal tanker minyak dan dituding bertanggung jawab atas serangkaian ledakan ranjau limpet yang menarget kapal-kapal tanker. Teheran membantah terlibat, tetapi anggota Pengawal Revolusi terpantau kamera sedang mengambil ranjau-ranjau yang tidak meledak dari sebuah kapal tanker.

Dalam beberapa hari terakhir, sebuah ranjau menghantam sebuah kapal tanker minyak di lepas pantai Arab Saudi, sementara sebuah kapal kargo dekat Yaman diserang. Kecurigaan langsung jatuh pada kelompok pemberontak yang didukung Iran di Yaman, yang dikenal sebagai Houthi. Kelompok pemberontak itu belum mengomentari serangan-serangan tersebut. [ab/uh]