Iran mulai memperkaya uranium dengan tingkat kemurnian mencapai 60 persen di pembangkit nuklir Fordow dan berencana memperluas secara besar-besaran kapasitas pengayaannya, kata pengawas nuklir PBB pada Selasa (22/11). Lembaga tersebut itu merinci perkembangan terbaru dari program nuklir Iran di tengah keberatan yang dijaukan oleh pihak Barat.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengukuhkan laporan Iran tentang langkah negara itu, yang diambil sebagai balasan atas kritik badan tersebut terhadap Iran dalam resolusi Dewan Gubernur pekan lalu.
Meskipun telah memperkaya uranium hingga kemurnian 60 persen di tempat lain, keputusan Iran untuk melakukannya di Fordow kemungkinan akan dinilai negara-negara Barat sebagai langkah yang provokatif karena situs itu terkubur di bawah gunung, sehingga lebih sulit untuk diserang.
BACA JUGA: Tim Piala Dunia Iran Bungkam Saat Lagu Kebangsaan DimainkanKemurnian tersebut berada di bawah sekitar 90 persen yang dibutuhkan untuk bahan pembuatan senjata tetapi jauh di atas 20 persen yang diproduksi Iran sebelum pakta perjanjian nuklir Iran pada 2015, di mana perjanjian tersebut membatasi pengayaan nuklir pada tingkat 3,67 persen.
Langkah terbaru itu adalah balasan terhadap resolusi yang dibuat pekan lalu oleh 35 negara Dewan Gubernur IAEA yang memerintahkan Iran untuk bekerja sama dengan penyelidikan yang telah dilakukan badan itu selama bertahun-tahun terhadap asal partikel-partikel uranium yang ditemukan di tiga situs yang tidak diumumkan. [ka/rs]