Iran Pastikan Satu Korban Pemerkosaan Beramai-ramai

Sekelompok perempuan berunjuk rasa di Iranshahr, Iran, 19 Juni 2018, mendesak pihak berwenang untuk mengadili mereka yang bertanggung jawab atas dugaan pemerkosaan beramai-ramai di kota sebelah tenggara tersebut.

Seorang pejabat Iran mengatakan, pihak berwenang yang menyelidiki tuduhan penculikan dan pemerkosaan beramai-ramai terhadap perempuan di Iran tenggara, telah membenarkan setidaknya satu pelapor memang menjadi korban pemerkosaan.

Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita resmi Iran, ISNA, yang dirilis Rabu (20/6/2018), kepala pengadilan Provinsi Sistan Baluchistan, Ebrahim Hamidi, mengatakan dokter telah memastikan bahwa satu dari tiga perempuan yang melaporkan telah mengalami pemerkosaan di Kota Iranshahr, adalah benar korban pemerkosaan.

Ini adalah konfirmasi pertama korban pemerkosaan di Iranshahr sejak pemimpin salat Jumat atau imam, secara mengejutkan mengumumkan dalam khotbahnya pada 15 Juni bahwa 41 perempuan setempat baru-baru ini diculik dan diperkosa beramai-ramai oleh geng.

Sistan Baluchistan sebagian besar dihuni oleh etnis Baluchis, kelompok Islam Sunni di Iran yang mayoritas penduduknya beraliran Islam Syiah.

Dalam khotbah Jumatnya, imam Mohammad Tayyeb Mollazehi, seorang Sunni, meminta pihak berwenang untuk menyelidiki dugaan penculikan dan perkosaan dan menghukum mereka yang bersalah. Dia kemudian mengatakan kepada kantor berita Iran, ILNA bahwa insiden itu terjadi dalam beberapa bulan terakhir. [ps/ii]