Iran memperingati Hari Wartawan pada hari Selasa, sementara beberapa wartawan terkemuka yang tetap berada di balik jeruji besi.
Tanggal 8 Agustus adalah hari untuk mengenang seorang reporter media pemerintah dan delapan diplomat Iran yang tewas dibunuh di Afghanistan pada tahun 1988.
Ketika media di Iran memperingati hari itu, wartawan Niloufar Hamedi dan Elaheh Mohammadi masih berada di penjara.
Hamedi dan Mohammadi ditahan September lalu, karena liputan mereka tentang kematian dan pemakaman Mahsa Amini, seorang perempuan Kurdi Iran berusia 22 tahun yang ditangkap polisi Teheran bulan itu karena diduga tidak mematuhi aturan keras berpakaian secara Islam di Iran. Kematian Amini dalam tahanan polisi, memicu protes nasional selama berbulan-bulan.
Para pejabat Iran mengatakan, kedua wartawan itu didakwa dengan tuduhan bekerja sama dengan Amerika, bertindak melawan keamanan nasional, dan menciptakan "propaganda melawan sistem."
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS telah menolak tuduhan bahwa wartawan itu bekerja sama dengan AS.
Pada hari Selasa, surat kabar Ham-Mihan memberikan penghormatan pada Hari Jurnalis dengan menampilkan Mohammad dan Hamedi di halaman depannya.
Akbar Montajabi, wartawan dan pemimpin redaksi surat kabar Sazandegi, menulis artikel berjudul "Tahun yang Menantang". Tulisan di dalamnya menyatakan, "Wartawan bukanlah musuh." [ps/lt]