Iran Sambut Baik Gencatan Senjata Suriah

Seorang tentara pemberontak menggunakan teropong di pinggiran Quneitra, Suriah, Sabtu (10/9). Perjanjian gencatan senjata di Suriah dijadwalkan mulai berlaku Senin malam (12/9), bertepatan dengan hari raya Idul Adha.

Kementerian Luar Negeri Iran menyambut baik kesepakatan yang dicapai antara AS dan Rusia tentang gencatan senjata di Suriah.

Kementerian Luar Negeri Iran hari Sabtu (10/9) menyambut baik perjanjian antara Amerika dan Rusia tentang gencatan senjata di Suriah, di mana Iran telah menjadi sekutu kuat Presiden Bashar Al Assad dalam perang selama lima tahun yang telah menewaskan sedikitnya 500 ribu orang.

Kantor berita semi-resmi Iran ISNA mengutip juru bicara Kementerian Luar Negeri Bahram Ghassemi sebagai mengatakan ‘’Iran senantiasa menyambut baik gencatan senjata di Suriah dan memfasilitasi akses kemanusiaan bagi seluruh warga di negara itu’’.

Perjanjian itu dijadwalkan mulai berlaku Senin malam (12/9), bertepatan dengan hari libur Muslim, hari raya Idul Adha. Baik pasukan Assad dan para pemberontak akan menghentikan serangan, meskipun Amerika dan Rusia akan bergabung melawan kelompok ISIS dan militan terkait Al Qaida di Suriah.

Dengan dukungan Iran, perjanjian itu kini didukung oleh Assad dan semua sekutu utama pemerintah Suriah, yaitu : Rusia, Iran dan kelompok militan Lebanon – Hizbullah. Iran telah mengirim sejumlah petinggi militer, maupun juga satuan-satuan Pengawal Revolusi dan pasukan biasa, untuk mendukung pasukan Assad.

Faksi pemberontak mengatakan mereka masih mengkaji perjanjian yang memperbolehkan pasukan pemerintah menyerang militan terkait Al Qaida selama tujuh hari sebelum Amerika dan Rusia mengambilalih tugas tersebut.

Sejumlah gencatan senjata yang dimediasi sebelumnya gagal dilaksanakan. Pemerintah Amerika dan Rusia menyatakan perjanjian kali ini lebih baik dibanding beberapa perjanjian sebelumnya antara pemerintah Suriah dan kelompok oposisi bersenjata. [em/al]