Iran Selidiki Kecelakaan Pesawat Ukraina

Gambar yang dirilis oleh Bulan Sabit Merah Iran tampak tim SAR di lokasi jatuhnya pesawat Ukraina yang membawa 176 penumpang, dekat bandara Imam Khomeini di Teheran, Iran, 8 Januari 2020.

Para pejabat Iran sedang menyelidiki mengapa pesawat penumpang jet Ukraina jatuh hanya beberapa menit setelah tinggal landas dari bandara Teheran pada Rabu (8/1/2020) pagi.

Kecelakaan itu menewaskan seluruh 176 penumpang dan awaknya.

Pesawat itu sedianya akan menuju ke Kyiv membawa 167 penumpang dan sembilan orang awaknya. Menteri Luar Negeri Ukraina Vadym Prystaiko mengatakan, korban yang tewas termasuk 82 warga Iran, dan 63 warga Kanada. Sisanya adalah warga Ukraina, Swedia, Afghanistan, Jerman dan Inggris.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan 138 penumpang yang tewas itu sedianya akan melanjutkan penerbangan dari Kyiv ke Toronto. Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa Iran yang akan melanjutkan pelajaran setelah berlibur bersama keluarga di Iran.

Kantor berita semi resmi Iran Mehr mengutip kepala badan penerbangan sipil Iran mengatakan, ia tidak tahu negara mana yang akan memeriksa kedua kotak hitam (black box) dari pesawat yang jatuh itu. Namun dia mengatakan, Iran tidak akan menyerahkannya kepada perusahaan Boeing yang membuat pesawat itu di Amerika Serikat (AS).

Karena adanya ketegangan antara Iran dan Amerika, Badan Keselamatan Transportasi AS (The National Transportation Safety Board/NTSB), yang biasanya terlibat dalam penyelidikan kecelakaan pesawat terbang buatan AS, mengatakan tidak tahu pasti apakah NTSB akan ikut dalam pemeriksaan kedua kotak hitam pesawat itu.

Pejabat Amerika tidak pernah ikut dalam penyelidikan kecelakaan di Iran sejak 1979, Oleh karena itu, sangat tidak mungkin NTSB akan ikut dalam investigasi itu, kata Madhu Unni Khrishnan, redaktur majalah penerbangan Amerika Skift Airline Weekly.

Pejabat Iran mengatakan kecelakaan pesawat itu disebabkan kerusakan mekanis. Pejabat Ukraina semula sepakat dengan keterangan itu, tapi kemudian menariknya.

Sebagian pakar penerbangan AS mengatakan tidak bisa mengerti bagaimana Iran bisa menyatakan bahwa penyebab kecelakaan adalah kerusakan mekanis tanpa membaca rekaman kotak hitam yang telah ditemukan itu.

Para pejabat Iran menepis spekulasi bahwa pesawat Boeing 737 jatuh terkenatembakan rudal. Presiden Ukraina Volodymir Zelinsky memerintahkan pemeriksaan menyeluruh atas semua pesawat terbang sipil di Ukraina, terlepas dari kesimpulan apapun yang nantinya diambil dari kecelakaan di Iran itu. [ii/pp]