Iran dalam situasi apapun tidak akan berperang secara langsung atau tidak langsung dengan AS, kata seorang legislator reformis terkemuka Iran hari Rabu (22/5), ketika Washington dan Teheran berupaya meredakan ketegangan yang memanas di kawasan itu.
Komentar yang dilaporkan Heshmatollah Falahatpisheh itu muncul setelah Gedung Putih sebelumnya bulan ini mengirim sebuah kapal induk dan pesawat-pesawat pembom B-52 ke kawasan itu karena ancaman yang tidak jelas dari Iran.
BACA JUGA: Para Anggota Kongres AS Berbeda Pendapat Tajam Soal Kebijakan Terhadap IranPada hari Senin, Iran mengumumkan telah meningkatkan kapasitas uranium rendah, empat kali lipat. Para pejabat Iran menekankan, uranium bisa ditingkatkan hanya pada batas 3,67% yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan nuklir 2015 dengan negara-negara kuat dunia. Itu membuatnya dapat digunakan untuk pembangkit listrik tetapi jauh di bawah apa yang dibutuhkan untuk membuat senjata atom.
Tetapi dengan meningkatkannya, Iran akan segera melampaui batas yang ditentukan dalam perjanjian nuklir. Teheran telah menetapkan batas waktu 7 Juli bagi Eropa untuk menetapkan syarat-syarat baru dalam kesepakatan itu, atau uranium akan diperkaya ke tingkat yang mendekati senjata nuklir di Timur Tengah. (ps)