Menteri luar negeri Iran mengatakan, Kamis (5/3), bahwa Iran tidak akan menegosiasikan kembali perjanjian nuklir 2015 dengan negara-negara kuat dunia. Pernyataan itu disampaikan beberapa hari sebelum batas waktu bagi Presiden Donald Trump untuk memutuskan apakah Amerika Serikat akan tetap dalam perjanjian tersebut.
“Kami tidak akan mengalihdayakan keamanan kami atau menegosiasikan kembali atau menambah kesepakatan yang telah kami laksanakan dengan itikad baik,” kata Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif di saluran YouTube.
Trump mengatakan dia akan menarik diri dari pakta itu jika tidak dibuat amandemen, termasuk proposal untuk membatasi program rudal balistik Iran, yang dipertahankan oleh Iran sebagai penangkal defensif.
Sementara itu, seorang penasihat kebijakan luar negeri untuk Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Kamis (3/5) memperingatkan bahwa Iran akan menarik diri dari kesepakatan jika Trump mengikuti ancamannya untuk mundur dari perjanjian itu.
Ali Akbar Velayati mengatakan di situs web televisi pemerintah Iran, “Jika Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan nuklir, maka kita tidak akan tinggal di dalamnya.”
Velayati memperingatkan setiap upaya untuk menegosiasikan kembali perjanjian itu seraya mengatakan, “Iran menerima perjanjian nuklir itu sebagaimana telah dipersiapkan dan tidak akan menambah atau mengurangi apa pun.”
Belum ada tanggapan segera terhadap komentar itu dari pemerintahan Trump. [lt]