Iran menahan diri untuk tidak mengirim duta besar baru ke Swedia, sebagai protes atas insiden pembakaran Al-Qur'an di luar sebuah masjid di Stockholm, kata Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, pada Minggu (2/7).
Seorang pria merobek dan membakar Al-Qur'an di luar Masjid Agung di Stockholm pada Rabu (28/6) lalu, hari pertama libur Iduladha.
Polisi Swedia lalu menahan pria yang membakar kitab suci itu dengan tuduhan melakukan hasutan terhadap suatu kelompok etnis atau kebangsaan. Dalam sebuah wawancara surat kabar, pria itu menggambarkan dirinya sebagai seorang pengungsi Irak.
Kementerian luar negeri Iran memanggil kuasa usaha Swedia pada Kamis (29/6), untuk mengutuk apa yang dikatakannya sebagai penghinaan terhadap kitab suci umat Islam.
"Meskipun prosedur administrasi penunjukan duta besar baru untuk Swedia telah berakhir, proses penugasan mereka ditunda karena pemerintah Swedia memberi izin untuk menodai kitab suci Al-Qur'an," cuit Amir-Abdollahian di akun Twitter-nya, pada Minggu.
Ia tidak merinci berapa lama Iran akan menahan diri untuk tidak mengirim duta besarnya ke Swedia.
Sementara polisi Swedia menolak beberapa permohonan baru-baru ini untuk menggelar aksi unjuk rasa anti Al-Qu'an, pengadilan menolak keputusan itu, dan mengatakan tindakan itu melanggar kebebasan berpendapat. [ps/ka]