Iron Man kembali ke kisah awal dalam film waralaba ketiga, membangun kehidupan pribadi dan kostum pahlawan super yang dihancurkan penjahat.
LOS ANGELES —
Setelah bertarung dengan penjahat besar dan bekerja sama dengan pahlawan super lain, “Iron Man” kembali ke peran semula dalam film ketiga dari waralaba senila jutaan dolar yang menampilkan aktor Robert Downey Jr.
"Iron Man 3," yang mulai ditayangkan di banyak negara Jumat (26/4) dan 3 Mei di Amerika Serikat, memperlihatkan Downey kembali memerankan pahlawan super sekaligus industrialis Tony Stark, seperti juga dalam kedua film terdahulu dan “The Avengers” musim panas lalu.
Secara kolektif, ketiga film ini telah menghasilkan US$2,7 miliar di box office global dalam lima tahun terakhir.
"Iron Man 3," yang melanjutkan kisah Stark dari waralaba Marvel, fokus pada penjahat ekstremis yang dikenal sebagai The Mandarin (Ben Kingsley) yang bertekad menghancurkan Amerika Serikat.
Ketika The Mandarin menghancurkan kehidupan pribadi Stark sekaligus pakaian pahlawan supernya, Stark harus mulai dari awal, membuat lagi kostum baru, membebaskan perempuan yang ia cintai dan menyelamatkan negara dari kehancuran.
Adegan ledakan bom di tengah kerumunan orang dan penghancuran bangunan dalam film menurut para pemain mencerminkan ancaman dalam kehidupan nyata.
“Kenyataannya kita hidup di dunia yang tidak aman,” Gwyneth Paltrow, yang memainkan kekasih Downey yaitu Pepper Potts, menjelaskan pada wartawan pada sebuah konferensi pers minggu ini.
“Saya kira tidak ada yang salah mempresentasikan ide tersebut. Kita tidak dapat berbohong ke anak-anak kita dan berpura-pura bahwa dunia ini sempurna.”
Film pertama yang diluncurkan pada 2008 dan dibiayai Marvel, “Iron Man”, menjadi fenomena global, mengubah Downey menjadi bintang dan memunculkan serangkaian film laga yang melahirkan waralaba lainnya, dengan puncaknya tahun lalu lewat film pahlawan super gabungan “The Avengers.”
Pada 2009, Walt Disney Co. membeli Marvel Entertainment Inc. senilai $4 miliar, dan "Iron Man 3" merupakan film perdana Disney untuk waralaba tersebut.
Dalam film ini, “Iron Man 3” bekerja sama dengan DMG Entertainment yang berbasis di China dan menambahkan adegan baru yang hanya akan muncul di versi China film tersebut, untuk mengakomodasi pentingnya pasar film China untuk Hollywood.
Promosi film ini juga sangat gencar, dimana Downey melakukan tur global selama dua minggu untuk film ini ke Korea, Beijing, Moskow, Munich, Paris dan London.
Downey mengatakan penulis film ini berani mengambil risiko, dengan mengikutsertakan aktor Ty Simpkins yang berumur 11 tahun, yang memainkan konco Stark. Hal ini merupakan kali pertama seorang anak secara menonjol ditampilkan dalam film “Iron Man.” (Reuters/Zorianna Kit)
"Iron Man 3," yang mulai ditayangkan di banyak negara Jumat (26/4) dan 3 Mei di Amerika Serikat, memperlihatkan Downey kembali memerankan pahlawan super sekaligus industrialis Tony Stark, seperti juga dalam kedua film terdahulu dan “The Avengers” musim panas lalu.
Secara kolektif, ketiga film ini telah menghasilkan US$2,7 miliar di box office global dalam lima tahun terakhir.
"Iron Man 3," yang melanjutkan kisah Stark dari waralaba Marvel, fokus pada penjahat ekstremis yang dikenal sebagai The Mandarin (Ben Kingsley) yang bertekad menghancurkan Amerika Serikat.
Ketika The Mandarin menghancurkan kehidupan pribadi Stark sekaligus pakaian pahlawan supernya, Stark harus mulai dari awal, membuat lagi kostum baru, membebaskan perempuan yang ia cintai dan menyelamatkan negara dari kehancuran.
Adegan ledakan bom di tengah kerumunan orang dan penghancuran bangunan dalam film menurut para pemain mencerminkan ancaman dalam kehidupan nyata.
“Kenyataannya kita hidup di dunia yang tidak aman,” Gwyneth Paltrow, yang memainkan kekasih Downey yaitu Pepper Potts, menjelaskan pada wartawan pada sebuah konferensi pers minggu ini.
“Saya kira tidak ada yang salah mempresentasikan ide tersebut. Kita tidak dapat berbohong ke anak-anak kita dan berpura-pura bahwa dunia ini sempurna.”
Film pertama yang diluncurkan pada 2008 dan dibiayai Marvel, “Iron Man”, menjadi fenomena global, mengubah Downey menjadi bintang dan memunculkan serangkaian film laga yang melahirkan waralaba lainnya, dengan puncaknya tahun lalu lewat film pahlawan super gabungan “The Avengers.”
Pada 2009, Walt Disney Co. membeli Marvel Entertainment Inc. senilai $4 miliar, dan "Iron Man 3" merupakan film perdana Disney untuk waralaba tersebut.
Dalam film ini, “Iron Man 3” bekerja sama dengan DMG Entertainment yang berbasis di China dan menambahkan adegan baru yang hanya akan muncul di versi China film tersebut, untuk mengakomodasi pentingnya pasar film China untuk Hollywood.
Promosi film ini juga sangat gencar, dimana Downey melakukan tur global selama dua minggu untuk film ini ke Korea, Beijing, Moskow, Munich, Paris dan London.
Downey mengatakan penulis film ini berani mengambil risiko, dengan mengikutsertakan aktor Ty Simpkins yang berumur 11 tahun, yang memainkan konco Stark. Hal ini merupakan kali pertama seorang anak secara menonjol ditampilkan dalam film “Iron Man.” (Reuters/Zorianna Kit)