Kelompok teror ISIS, Senin (2/1) mengatakan bahwa afiliasinya yang berbasis di Afghanistan berada di balik serangan bom bunuh diri, Minggu (1/1) di luar bandara militer di ibukota negara itu, Kabul. Pengeboman itu adalah serangan besar ketiga di kota tersebut pada bulan lalu, yang diklaim oleh cabang regional kelompok teror itu, ISIS-Khorasan.
Ledakan pagi di pintu masuk bandara menewaskan dan mencederai beberapa orang , kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Taliban tak lama setelah serangan itu. Ia tidak merinci lebih jauh sementara pasukan Taliban mencegah pengambilan film dan foto di TKP.
Laporan media mengutip sumber keamanan yang tidak disebutkan namanya, yang mengklaim serangan itu telah menewaskan sedikitnya delapan pasukan Taliban dan melukai banyak lainnya.
BACA JUGA: Libya Kembali Temukan Kuburan Massal di Wilayah Bekas ISISKelompok militan itu memposting di Telegram bahwa serangan hari Minggu menewaskan 20 orang dan melukai 30 lainnya. Pejabat Taliban membantah angka-angka itu, dan kementerian dalam negeri mengatakan akan merilis jumlah korban tewas resmi.
ISIS-Khorasan Senin mengklaim bahwa penyerang telah berpartisipasi dan selamat dari penggerebekan bulan lalu di sebuah hotel di pusat kota Kabul dimana warga negara China tinggal bersama para tamu lainnya. Serangan 12 Desember itu menewaskan atau melukai beberapa pasukan Taliban, sementara China mengonfirmasi lima warganya juga mengalami luka-luka.
Beijing lanngsung menyarankan warga dan perusahaan China “untuk meninggalkan dan keluar dari negara itu sesegera mungkin.” Pihak berwenang Taliban pada saat itu mengklaim bahwa tiga penembak yang terlibat dalam serangan hotel itu tewas dalam baku tembak berikutnya dengan pasukan keamanan.
Tapi ISIS kemudian merilis video dua laki-laki, mengklaim bahwa mereka menyerang warga negara China. IS-Khorasan juga mengklaim upaya pembunuhan pada 2 Desember terhadap Ubaid ur Rehman Nizamani, kepala kedutaan Pakistan di ibu kota Afghanistan. Nizamani lolos tanpa cedera dalam insiden penembakan itu, tetapi penjaga keamanan Pakistannya terluka.
Pekan lalu, sebuah bom mobil di timur laut provinsi perbatasan Badakhshan menewaskan kepala polisi regional Taliban dan dua pengawalnya. ISIS-Khorasan mengaku merancang serangan itu di ibu kota provinsi, Fayzabad.
Para pengecam mengatakan serangan berulang kali di Kabul dan sekitarnya menimbulkan pertanyaan tentang klaim bahwa pasukan keamanan Taliban telah mengurangi kehadiran IS-Khorasan di Afghanistan. [my/jm]