Kelompok Negara Islam atau ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom bunuh diri di ibukota Irak yang menewaskan sedikitnya 21 orang dan melukai lebih dari 50 lainnya.
Serangan-serangan itu hari Kamis (17/9) menghantam daerah Bab al-Sharji dan lapangan al-Wathba, dua lingkungan yang didominasi Syiah di Baghdad tengah. Serangan itu menyerupai pemboman yang sering dilakukan oleh militan Sunni dalam dekade terakhir.
Warga sipil dan polisi termasuk di antara para korban dalam ledakan itu.
ISIS mengaku bertanggung jawab dalam sebuah pernyataan di Internet.
Irak mengalami krisis terburuk sejak penarikan pasukan AS tahun 2011. Militan ISIS mengontrol bagian-bagian luas di Irak utara dan barat setelah merebut Mosul, kota terbesar kedua di Irak, dan sebagian besar provinsi Anbar tahun lalu.
Pasukan Irak telah didukung oleh serangan-serangan udara koalisi pimpinan Amerika dalam setahun ini, tetapi mengalami kesulitan untuk mencapai kemajuan sementara ISIS mempertahankan kontrol atas wilayah, termasuk beberapa kota besar.