ISIS Klaim Tanggung Jawab atas Serangan di Brussels

Kaca-kaca jendela di bandara Zaventem, dekat Brussels, Belgia tempak hancur, pasca ledakan Selasa (22/3) pagi. ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.

Kelompok ekstremis ISIS mengaku bertanggung jawab atas tiga ledakan yang mengguncang Brussels Selasa (22/3) pagi yang menewaskan sedikitnya 31 orang.

ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas tiga ledakan yang mengguncang Brussels Selasa (22/3) pagi – dua di bandara dan satu di stasiun kereta api bawah tanah di jantung ibukota, menewaskan sedikitnya 31 orang dan melukai sedikitnya 130 lainnya.

“Ini adalah momen hitam di negara kita ... semua orang harap tenang dan menunjukkan solidaritas,” kata Perdana Menteri Belgia Charles Michel kepada para wartawan.

Presiden Amerika Barack Obama bereaksi terhadap pemboman itu ketika memberikan pidato di Havana, mengatakan “Kita akan lakukan apapun yang mungkin untuk teman kita Belgia untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke meja hijau.” Presiden Obama mengatakan Amerika berdiri dalam solidaritas dengan Belgia atas “serangan keterlaluan terhadap orang-orang yang tak berdosa” itu.

Rekaman menunjukkan orang yang melarikan diri dari bandara Zaventem, ketika ledakan ganda pada sekitar pukul 8 pagi waktu setempat menghancurkan jendela-jendela besar, mengakibatkan kaca dan genteng berserakan di lantai bandara dan asap mengepul ke udara pada pagi yang dingin. Media setempat melaporkan sebuah bom ketiga yang belum meledak juga telah ditemukan. Berbagai berita melaporkan sedikitnya 11 orang tewas dalam ledakan di bandara.

Seorang jaksa Belgia mengatakan setidaknya satu ledakan di bandara itu mungkin dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri. Media setempat juga melaporkan ada teriakan-teriakan dalam bahasa Arab sebelum terjadi ledakan.

Operator angkutan umum di Brussels mengatakan 15 orang tewas dan 55 lainnya terluka dalam ledakan tidak lama kemudian di stasiun kereta bawah tanah Maelbeek, dekat markas besar Uni Eropa. Para karyawan Uni Eropa telah diberitahu agar tetap berada di dalam kantor atau tinggal di rumah.

Media setempat menggambarkan orang-orang yang panik muncul dari stasiun kereta bawah tanah dengan luka bakar dan luka-luka lainnya ke jalan.

Pihak berwenang Belgia telah menaikkan tingkat siaga teror di negara itu ke tingkat maksimum. Semua penerbangan dari dan ke dari bandara itu telah dibatalkan, dan angkutan kereta bawah tanah telah di Brussels telah ditutup.

Pihak berwenang di Frankfurt, London, Paris dan Belanda telah meningkatkan keamanan di bandara masing-masing untuk menanggapi pemboman di Brussels itu.

Di Havana, seorang pejabat Gedung Putih mengatakan Presiden Barack Obama diberitahu tentang ledakan sementara dia meneruskan kunjungannya ke Kuba dan bahwa para pejabat Amerika menjalin kontak dengan rekan-rekan mereka di Belgia.

Ledakan itu terjadi hanya beberapa hari setelah penangkapan tersangka kunci serangan di Paris, Salah Abdeslam di Brussels yang telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya serangan balas dendam. [lt]