ISIS Mengaku Bertanggung Jawab atas Penembakan di Texas

Seorang agen FBI berbicara dengan dua orang polisi di kompleks apartemen Autumn Ridge yang digeledah di Phoenix, Arizona (4/5).

Kelompok militan yang menamakan dirinya Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan hari Minggu terhadap kontes kartun Nabi Muhammad di sebuah pusat konvensi di luar Dallas, Texas.

Belum ada komentar dari pejabat AS mengenai klaim dari ISIS tersebut.

ISIS mengumumkan klaimnya Selasa di stasiun radio Al-Bayan milik kelompok ini, mengatakan "dua tentara khalifah" melaksanakan serangan hari Minggu terhadap sebuah acara kebebasan berekspresi di kota Garland.

"Kami mengatakan kepada Amerika bahwa yang akan datang akan lebih besar dan lebih pahit," ujar kelompok tersebut dalam pernyataannya, pertama kalinya ISIS mengaku bertanggung jawab atas sebuah serangan di tanah Amerika Serikat.

Kaitan terhadap ISIS belum diketahui

Belum jelas apakah kelompok tersebut benar-benar terlibat merencanakan penembakan, atau apakah kedua tersangka telah bersumpah setia terhadap kelompok tersebut dan melakukan serangan atas kemauan sendiri.

Polisi telah mengidentifikasi kedua penyerang sebagai Elton Simpson, 31 tahun, dan Nadir Soofi, 34 tahun, yang tinggal bersama di sebuah apartemen di Phoenix, Arizona. Kedua pria tersebut melepaskan tembakan di gedung konferensi, melukai seorang petugas keamanan, sebelum mereka ditembak dan tewas di tangan seorang polisi Garland.

Dokumen-dokumen pengadilan menunjukkan bahwa Simpson telah dipantau sejak 2006 dan divonis pada 2010 karena berbohong kepada FBI mengenai keinginannya untuk bergabung dengan kelompok militan di Somalia.

Agen-agen FBI dan polisi menggeledah kediaman kedua pria di Phoenix, menyegel kompleks apartemen dan mengevakusi para penghuni selama beberapa jam.

Ayah Simpson, Dunston, mengatakan kepada ABC News putranya "selalu menjadi anak yang baik" tapi ia mengatakan mereka "memiliki perbedaan yang sangat serius."

Dunston Simpson mengatakan dalam wawancara bahwa putranya, yang katanya bekerja di praktek dokter gigi, "menjatuhkan pilihan yang buruk."

"Kami orang Amerika dan kami percaya pada Amerika," kata Dunston Simpson. "Yang putra saya lakukan menjadi cerminan yang buruk bagi keluarga saya."

Joe Harn, juru bicara bagi kepolisian Garland, Texas, mengatakan bahwa motivasi serangan masih belum diketahui, tetapi "tentunya mereka di sana untuk menembak orang." Polisi menemukan amunisi dan koper di kendaraan pelaku, tapi tidak ada bom seperti kecurigaan semula.

Sebuah organisasi bernama Inisiatif Pembela Kebebasan Amerika (AFDI), juga dikenal sebagai Hentikan Islamisasi di Amerika (Stop the Islamization of America), mensponsori acara, yang menawarkan hadiah $10.000 bagi pemenang kontes tersebut.

Seniman Bosch Fawstin, seorang imigran Muslim dari Albania yang tinggal di New York, menjadi pemenang kontes atas karyanya berupa gambar Nabi Muhammad yang mengenakan turban dan memegang pedang berteriak, "Anda tidak dapat menggambar saya."

'Kebebasan berbicara'

Direktur eksekutif AFDI Pamela Geller mengatakan kepada CNN acara tersebut adalah "mengenai kebebasan berbicara." Website kelompok tersebut mengatakan kontes tersebut menerima kiriman lebih dari 350 kartun untuk "menunjukkan bahwa Amerika tidak akan takut pada intimidasi kekerasan oleh kelompok Islamis."

Pemimpin komunitas Muslim Khalid Hamideh, kanan, and Ali Salem, Direktur Eksekutif Council on American-Islamic Relations, mengutuk penembakan di Texas dekat lokasi kontes kartun Nabi Muhammed di Garland, Texas (4/5).

Kelompok penjinak bom, FBI, tim SWAT dan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Peledak AS (ATF) telah terlibat dalam upaya pengamanan acara ini selama beberapa bulan terakhir, menurut polisi Garland. AFDI dilaporkan menghabiskan $10.000 bagi perlindungan keamanan tambahan.

Lembaga Southern Poverty Law Center yang menyimpan data mengenai kelompok-kelompok kebencian di Amerika Serikat, menyebut AFDI sebagai organisasi "ekstremis anti-Muslim."

Politisi Belanda Geert Wilders, seorang pengkritik Islam yang mengatakan pekan lalu bahwa AS harus melarang imigran Muslim, menjadi pembicara utama pada acara hari Minggu. Ia menyebut di Twitter, ia mendengar suara-suara tembakan dan meninggalkan gedung setelah pidatonya selesai.​

Serangan-serangan lainnya di negara-negara Barat

Ada juga sejumlah serangan di negara-negara Barat lainnya yang diyakini terkait dengan kelompok ektrimis ISIS, yang mengendali sebagian wilayah Irak dan Suriah.

  • Di bulan Oktober, Kanada diserang oleh dua serangan teror oleh "pelaku tunggal" yang diyakini terinspirasi oleh kelompok Negara Islam.
  • Di Ottawa, seorang pria bersenjata menembak dan menewaskan seorang tentara di Memorial Perang Nasional Kanada dan kemudian menyerbu parlemen sebelum akhirnya ditembak.
  • Dua hari sebelumnya, seorang pria menyerang dua tentara di sebuah lapangan parkir di Quebec, menewaskan seorang dan melukai seorang lagi sebelum ditembak dan tewas di tangan polisi.

Sebagian informasi bagi laporan ini dikumpulkan dari AP, AFP dan Reuters.