Ratusan warga Suriah melarikan diri dari Hassakeh hari Jumat (21/1) ketika aksi kekerasan antara Pasukan Demokratik Suriah SDF dan militan ISIS memuncak.
Lebih dari 100 pemberontak ISIS, yang menggunakan senjata mesin dan kendaraan yang dilengkapi bahan peledak, menyerang sebuah penjara di kota itu Kamis malam (20/1).
Penjara Gweiran diyakini menampung sekitar 3.000 tersangka militan ISIS.
Juru bicara SDF yang dipimpin Kurdi mengatakan tujuh pejuang Kurdi yang didukung Amerika tewas dan beberapa lainnya luka-luka. Ditambahkannya, sedikitnya 23 pemberontak ISIS tewas dalam serangan itu. Namun, badan pemantau perang di Suriah menyebut jumlah korban yang lebih tinggi, yaitu sedikitnya 67 orang tewas.
BACA JUGA: 12 Polisi Luka-luka dalam Insiden Pemboman Bus di SuriahSDF mengatakan lebih dari 100 gerilyawan yang melarikan diri telah berhasil ditangkap kembali, sementara sekelompok narapidana lain buron pada hari Jumat.
Juru bicara SDF itu juga mengatakan sejumlah militan ISIS yang bersenjata menguasai beberapa rumah di dekat Zuhour. Mereka memasang bahan peledak dan menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia, tambahnya.
Koalisi pimpinan Amerika melakukan serangan udara setelah melaporkan adanya korban di antara pasukan Kurdi pimpinan Suriah pada Kamis malam.
Bertepatan denagn serangan di timur laut Suriah, sekelompok militan ISIS yang bersenjata juga menyerang barak tentara di daerah pegunungan utara Baghdad Jumat pagi. Sedikitnya 11 tentara tewas ketika diserang saat mereka tidur, ujar pejabat militer dan keamanan Irak.
Serangan-serangan terpisah ini diyakini sebagai yang terbesar sejak ISIS kehilangan wilayah terakhir yang dikuasainya hampir tiga tahun lalu.
Dalam beberapa bulan terakhir ini sel-sel tidur ISIS di Irak dan Suriah telah kembali aktif, dengan mengklaim serangan yang menewaskan sejumlah warga Irak dan Suriah. [em/pp]