Kementerian Pertahanan Israel mengatakan, Kamis (13/8), telah berhasil melangsungkan uji coba sistem pertahanan misil canggih untuk menangkal serangan misil balistik jarak jauh.
Menteri Pertahanan Benny Gantz mengatakan, uji coba peluncuran penangkal Arrow-2 ini bagian dari usaha Israel untuk selangkah lebih maju dibandingkan dengan musuh-musuh negara itu dalam hal teknologi. Uji coba itu dilangsungkan Rabu malam (12/8), dan merupakan hasil kerja sama dengan Badan Pertahanan Misil AS (MDA).
Arrow-2 adalah bagian dari sistem pertahanan multilapis yang dikembangkan Israel untuk menangkal roket-roket jarak pendek dan menengah yang ditembakkan dari Gaza dan Lebanon, serta misil jarak jauh Iran. Sistem itu juga mencakup Kubah Besi, David's Sling dan Arrow-3 – yang mampu menangkis ancaman dari luar angkasa.
Israel dan AS menguji coba Arrow-3 tahun lalu di Alaska. Sistem yang dikembangkan bersama oleh Israel Aerospace Industries dan perusahaan raksasa AS, Boeing, ini telah beroperasi sejak Januari 2017.
Arrow-2 sebetulnya telah lebih lama digunakan, dan dalam beberapa tahun terakhir dimanfaatkan untuk menangkal serangan misil Suriah.
Moshe Patel, yang mengepalai divisi pertahanan misil Kementerian Pertahanan Israel, mengatakan, Iran adalah ancaman paling nyata bagi Israel, namun sistem pertahanan Arrow juga bisa digunakan untuk mengatasi serangan dari Irak, Suriah dan berbagai negara lainnya. [ab/uh]