Israel Cela Kesepakatan Nuklir Iran

PM Israel Benyamin Netanyahu (Foto: dok).

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu menyebut kesepakatan itu sebuah "kesalahan bersejarah," bukan sebuah perjanjian bersejarah, Minggu (24/11).
Israel mengecam perjanjian nuklir negara-negara kuat dunia dengan Iran. Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu hari Minggu menyebut kesepakatan itu sebuah "kesalahan bersejarah," bukan sebuah perjanjian bersejarah.

Seorang pejabat Israel hari Minggu (24/11) mengatakan kesepakatan nuklir enam bulan itu memberi Iran persis apa yang diinginkannya, yakni “pelonggaran signifikan sanksi-sanksi dan pelestarian bagian-bagian paling penting program nuklirnya.”

Perjanjian antara Iran dan kelompok yang dikenal sebagai P5 +1, yang terdiri dari Amerika, Inggris, China, Perancis, Rusia dan Jerman itu dicapai Minggu dini hari di Jenewa.

Presiden Iran Hassan Rouhani memuji perjanjian nuklir dengan negara-negara kuat dunia itu, dengan mengatakan perjanjian itu akan “membuka cakrawala baru,” sementara mempertahankan apa yang disebutnya hak Iran untuk memperkaya uranium.

Pemimpin agung negara itu, Ayatollah Ali Khamenei, menyebut perjanjian itu sebagai dasar bagi kemajuan lebih lanjut.

Negara-negara Barat dan Israel khawatir bahwa Iran telah berusaha mengembangkan kemampuan senjata nuklir, tuduhan yang dibantah oleh Iran, yang mengatakakan program nuklirnya adalah proyek energi damai.