Tentara Israel, Jumat (6/12), mengatakan pihaknya telah melakukan serangan udara terhadap “rute penyelundupan senjata” Hizbullah di perbatasan Suriah-Lebanon. Serangan itu hanya berselang seminggu setelah penerapan gencatan senjata yang rapuh di Lebanon.
Angkatan udara Israel "melakukan serangan terhadap rute penyelundupan senjata dan lokasi infrastruktur teror yang terletak di dekat penyeberangan rezim Suriah di perbatasan Suriah-Lebanon," kata militer dalam sebuah pernyataan yang menyertakan peta yang mengidentifikasi penyeberangan tersebut sebagai Al-Arida.
Kantor berita Suriah, SANA, melaporkan bahwa “perlintasan perbatasan Al-Arida antara Suriah dan Lebanon tidak dapat digunakan lagi karena serangan Israel yang menargetkannya” pada Jumat pagi.
Kantor Berita Nasional resmi Lebanon mengatakan serangan itu "menyebabkan kerusakan infrastruktur" dan memutus jalan perbatasan "lagi setelah jembatan diperbaiki".
Tentara Israel mengatakan serangan itu bertujuan untuk mencegah penyelundupan senjata dari Suriah ke Lebanon. Serangan itu juga pernah terjadi di penyeberangan perbatasan Suriah-Lebanon karena alasan yang sama.
Serangan terhadap penyeberangan itu terjadi pada saat Israel dan Hizbullah saling menuduh pelanggaran gencatan senjata yang mulai berlaku di Lebanon pada 27 November.
Pada Jumat, militer Israel mengatakan pasukannya yang beroperasi di barat daya Lebanon telah “menemukan dan menghancurkan peluncur yang ditujukan ke wilayah Israel, serta sebuah truk yang dilengkapi dengan peluncur rudal, mortir, puluhan roket, peti amunisi” dan senapan serbu.
Militer Israel bersikeras bahwa pihaknya beroperasi sesuai ketentuan perjanjian gencatan senjata. [ft/es]