Militer Israel pada Senin (21/10) mengatakan bahwa Hizbullah menyimpan ratusan juta dolar dalam bentuk uang tunai dan emas di sebuah bunker yang dibangun di bawah sebuah rumah sakit di Beirut.
Namun, mereka menyebut tidak akan menyerang fasilitas tersebut karena masih berupaya melakukan serangan terhadap aset-aset keuangan yang dimiliki kelompok itu.
Fadi Alameh, anggota parlemen Lebanon dari partai Gerakan Amal Syiah, dan direktur rumah sakit yang dimaksud, Al-Sahel, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa Israel membuat klaim yang salah dan penuh fitnah.
Alameh lalu meminta Angkatan Darat Lebanon untuk berkunjung, untuk menunjukkan bahwa rumah sakit itu hanya memiliki ruang operasi, pasien, dan kamar mayat; juga mengatakan bahwa rumah sakit tersebut sedang dievakuasi.
BACA JUGA: Utusan Amerika Serikat: Resolusi PBB Tak Cukup Jadi Dasar Gencatan Senjata di LebanonReuters tidak bisa memverifikasi secara independen rincian yang diberikan juru bicara utama militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, yang mengatakan informasi itu telah dikumpulkan intelijen Israel selama bertahun-tahun.
Hizbullah tidak bisa segera dihubungi untuk dimintai komentar.
Melalui sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi, Hagari mengatakan bahwa mantan pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, yang dibunuh Israel bulan lalu, telah membangun bungker yang dirancang untuk jangka waktu yang lama.
Kepala Staf Umum Israel, Herzi Halevi, mengatakan kepada pasukannya di Lebanon bahwa dalam satu malam antara hari Minggu (20/10) dan Senin, pesawat-pesawat tempur Israel telah menghantam sekitar 30 lokasi milik Al-Qard al-Hassan, yang menurut Israel merupakan bagian pendanaan Hizbullah.
Hagari mengatakan bahwa serangan terhadap situs-situs keuangan Hizbullah akan terus berlanjut. [th/lt]