Israel kembali melanjutkan serangan udara di Jalur Gaza pada Selasa (16/7), setelah Amerika Serikat (AS), sebagai pendukung utama militernya, kembali mengkritik atas tingginya korban sipil dalam perang tersebut.
Para warga mengatakan kepada AFP bahwa pesawat tempur Israel menyerang bagian tengah Gaza dan tembakan artileri mengenai bagian selatan wilayah tersebut. Petugas medis menyatakan bahwa mereka menemukan banyak jenazah di antara puing-puing dari serangan terbaru.
Beberapa jam sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyampaikan kepada dua pejabat tinggi Israel bahwa jumlah korban sipil Palestina “masih sangat tinggi.”
“Kami menyaksikan terlalu banyak warga sipil yang tewas dalam konflik ini,” ujar juru bicara Matthew Miller setelah pertemuan Blinken dengan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer dan Penasihat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi.
Washington mendorong dilakukannya gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Namun pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh mengatakan pada Minggu bahwa kelompok tersebut menarik diri dari perundingan tidak langsung untuk mencapai kesepakatan sebagai protes terhadap “pembantaian” Israel baru-baru ini, termasuk serangan besar-besaran pada Minggu yang menurut kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas menewaskan sedikitnya 92 orang.
Haniyeh mengatakan Hamas siap untuk kembali ke perundingan tidak langsung setelah Israel “menunjukkan keseriusan dalam mencapai perjanjian gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan”.
BACA JUGA: Kepala Kebijakan Luar Negeri EU: Serangan Udara Israel ke Gaza Tidak Dapat DitolerirSetelah serangan mematikan terbaru, petugas medis dari Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan mereka menemukan empat jenazah di sebuah rumah di dekat Khan Younis dan satu jenazah lainnya di Kamp Nuseirat di Gaza tengah.
Militer Israel mengatakan bahwa selama 24 jam sebelumnya angkatan udaranya menyerang “sekitar 40 sasaran teror” di Gaza. Sasaran itu di antaranya adalah “pos penembak jitu, pos pengamatan, struktur militer Hamas, infrastruktur teror, dan bangunan yang dilengkapi dengan bahan peledak”.
Militer mengatakan bahwa pasukannya juga melanjutkan serangan yang menargetkan Kota Rafah di selatan dan di Jalur Gaza tengah. [ah/rs]