Serangan Israel untuk kedua kalinya hari Minggu (5/5) itu menarget rudal-rudal buatan Iran yang siap dikirim kepada kelompok militan Hezbollah di Lebanon.
Pejabat-pejabat inteljen di Timur Tengah mengatakan pesawat-pesawat tempur Israel membom target-target militer di luar ibukota Damaskus hari Minggu (5/5), untuk kedua kalinya dalam beberapa hari ini, menarget rudal-rudal buatan Iran yang siap dikirim kepada kelompok militan Hezbollah di Lebanon.
Sumber-sumber inteljen yang tidak disebut namanya mengatakan, sama seperti serangan udara Jum’at pagi, Israel menarget rudal-rudal kendali Fatah-110 yang dikirim dari Iran dan disimpan di sebuah gudang di bandara internasional Damaskus, dan ditujukan pada Hezbollah untuk digunakan terhadap Israel. Kelompok Hezbollah di Lebanon yang didukung Iran terlibat perang singkat melawan Israel tahun 2006.
Pemerintah Suriah mengutuk serangan udara itu, dengan mengatakan serangan itu menghantam fasilitas riset militer di utara ibukota Damaskus. Pemerintah Suriah menggambarkan serangan Israel itu ditujukan guna “memberi dukungan militer langsung kepada kelompok-kelompok teroris” yang berperang untuk menggulingkan Presiden Bashar Al-Assad.
Kementerian Luar Negeri Suriah – dalam sepucuk surat yang dikirim kepada Dewan Keamanan PBB – hari Minggu, mengatakan “agresi Israel” menewaskan dan melukai beberapa orang, serta “menimbulkan kehancuran”.
Iran juga mengutuk serangan udara itu dan mendesak negara-negara di kawasan untuk bersatu menentang “serangan” tersebut.
Militer Israel kemudian menempatkan dua batere pada sistem pertahanan militer “Iron Dome” di dekat perbatasan utara.
Namun, pemerintah Israel belum menyampaikan pernyataan resmi atas serangan udara terhadap Suriah itu.
Sumber-sumber inteljen yang tidak disebut namanya mengatakan, sama seperti serangan udara Jum’at pagi, Israel menarget rudal-rudal kendali Fatah-110 yang dikirim dari Iran dan disimpan di sebuah gudang di bandara internasional Damaskus, dan ditujukan pada Hezbollah untuk digunakan terhadap Israel. Kelompok Hezbollah di Lebanon yang didukung Iran terlibat perang singkat melawan Israel tahun 2006.
Pemerintah Suriah mengutuk serangan udara itu, dengan mengatakan serangan itu menghantam fasilitas riset militer di utara ibukota Damaskus. Pemerintah Suriah menggambarkan serangan Israel itu ditujukan guna “memberi dukungan militer langsung kepada kelompok-kelompok teroris” yang berperang untuk menggulingkan Presiden Bashar Al-Assad.
Kementerian Luar Negeri Suriah – dalam sepucuk surat yang dikirim kepada Dewan Keamanan PBB – hari Minggu, mengatakan “agresi Israel” menewaskan dan melukai beberapa orang, serta “menimbulkan kehancuran”.
Iran juga mengutuk serangan udara itu dan mendesak negara-negara di kawasan untuk bersatu menentang “serangan” tersebut.
Militer Israel kemudian menempatkan dua batere pada sistem pertahanan militer “Iron Dome” di dekat perbatasan utara.
Namun, pemerintah Israel belum menyampaikan pernyataan resmi atas serangan udara terhadap Suriah itu.