Israel, pada Rabu (22/6), mengatakan akan mengembalikan peningkatan izin masuk bagi pekerja Palestina dari Jalur Gaza yang diblokade, membatalkan penangguhan yang diumumkan beberapa hari sebelumnya.
Pihak berwenang memutuskan “untuk menaikkan kuota izin masuk yang diberikan kepada penduduk Palestina di Jalur Gaza untuk tujuan pekerjaan dan perdagangan, dengan tambahan 2.000 izin,” demikian petikan pernyataan COGAT, badan kementerian pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil di wilayah Palestina.
BACA JUGA: Parlemen Israel Lakukan Pemungutan Suara“Kebijakan ini mengakhiri penangguhan keputusan yang sama akhir pekan lalu, setelah terjadi penembakan roket yang diarahkan ke Israel,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.
COGAT mengatakan keputusan yang dibuat pada Rabu itu akan berlaku dalam beberapa hari mendatang “asalkan situasi keamanan di daerah itu tetap tenang.”
Tentara Israel mengatakan pesawat-pesawat tempur Israel pada Sabtu (18/6) lalu menghantam beberapa tempat di Jalur Gaza milik gerakan Islamis Hamas sebagai pembalasan atas tembakan roket dari daerah kantong Palestina.
Negara Yahudi itu kemudian mengatakan akan menangguhkan tambahan izin masuk bagi pekerja Palestina dari Gaza.
BACA JUGA: Netanyahu Sambut Pemilu Baru IsraelPeningkatan 2.000 izin, yang awalnya diumumkan pada Kamis (15/6) lalu itu menjadikan jumlah keseluruhan mencapai 14.000.
Bekerja di Israel memberikan sumber nafkah bagi ribuan warga Gaza, yang bisa mendapatkan upah jauh lebih tinggi dengan bekerja di sektor pertanian Israel dan lokasi-lokasi konstruksi dibanding yang mereka dapatkan di Gaza.
Daerah kantong miskin berpenduduk 2,3 juta orang itu berada di bawah blokade Israel sejak Hamas mengambil alih kekuasaan pada 2007. [lt/em]