Militer Israel, Rabu (5/7), mengatakan pihaknya melancarkan serangan udara di Jalur Gaza sebagai tanggapan atas penembakan roket. Serangan ini menarget lokasi produksi senjata yang digunakan oleh tersangka militan Hamas.
Militer Israel sebelumnya mengatakan menembak jatuh kelima roket yang ditembakkan ke wilayah Israel.
Pasukan Israel mundur pada Selasa (4/7) malam dari sebuah kamp pengungsi di Tepi Barat setelah melancarkan apa yang dikatakan sebagai penggerebekan untuk mencari para anggota kelompok bersenjata Palestina dan senjata.
Dewan Keamanan siap mengadakan pertemuan tertutup membahas situasi tersebut hari Jumat, atas permintaan dari Uni Emirat Arab.
Operasi dua hari itu melibatkan lebih dari 1.000 tentara Israel dan menewaskan sedikitnya 12 orang Palestina. Hamas mengatakan salah seorang anggotanya tewas, sedangkan Jihad Islam mengatakan empat anggotanya termasuk korban tewas. Israel mengatakan seorang tentaranya tewas.
BACA JUGA: Tunjukkan Solidaritas pada Jenin, Ribuan Warga Yaman Turun ke JalanSuara ledakan dan tembakan senjata terdengar di dekat rumah sakit Jenin sewaktu pasukan Israel meninggalkan daerah itu dan warga yang sebelumnya mengungsi untuk menghindari pertempuran mulai kembali.
“Sekarang ini kami sedang menuntaskan misi, dan saya dapat katakan bahwa operasi ekstensif kami di Jenin bukan sekali ini saja,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di pos pemeriksaan militer di dekatnya.
Militer Israel mengatakan telah menahan 120 orang tersangka bersenjata dan menyita senjata simpanan dan bahan peledak di Jenin.
Palestina, negara tetangga Yordania dan Mesir serta Organisasi Kerja Sama Islam yang beranggotakan 57 negara mengutuk kekerasan itu.
Juru bicara Presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh, mengatakan, “Rakyat Palestina kami tidak akan berlutut, tidak akan menyerah, tidak akan mengangkat bendera putih, dan akan tetap teguh di tanah mereka dalam menghadapi agresi brutal ini.”
Juga Selasa (4/7), otoritas Israel mengatakan delapan orang Israel terluka dalam serangan penikaman dan penabrakan mobil di Tel Aviv, sehingga meningkatkan kekhawatiran akan lebih banyak lagi kekerasan sebagai tanggapan atas serangan militer Israel terhadap kamp di Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat.
BACA JUGA: Pasukan Israel Mulai Menarik Diri dari Jenin, Jumlah Korban Capai 12 OrangSerangan di Jenin berlangsung sementara pemerintah sayap kanan Israel yang dibentuk Desember lalu menghadapi tekanan yang kian besar atas respons kerasnya terhadap serangkaian serangan terhadap warga Israel di kawasan, yang salah satunya menewaskan empat orang bulan lalu. Jenin menjadi pusat kekerasan Israel-Palestina sejak musim semi 2022.
Lynn Hastings, koordinator kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Palestina, mengatakan di Twitter bahwa ia “khawatir oleh besarnya operasi pasukan Israel.” Ia mengatakan PBB memobilisasi bantuan kemanusiaan.
Pekan lalu Dewan Keamanan PBB mendesak sikap menahan diri dan meminta Israel serta Palestina untuk “tidak melakukan tindakan sepihak yang akan semakin mengobarkan ketegangan.” [uh/ab]