Israel dan Palestina telah menyepakati gencatan senjata baru selama tiga hari, memberi kesempatan pada kedua pihak untuk merundingkan gencatan senjata menyeluruh.
Mesir hari Minggu (10/8) mengatakan gencatan senjata baru akan dimulai Senin setelah tengah malam, pukul 12:01 dan memuluskan jalan menuju perundingan baru di Kairo untuk mengakhiri pertempuran antara militan Hamas yang menguasai Gaza dengan Israel, yang sudah berlangsung selama satu bulan.
Gencatan senjata serupa selama 72 jam berakhir hari Jumat (8/8) ketika Hamas kembali meluncurkan roket ke arah Israel dan Israel mulai memborbardir Gaza.
Mesir menengahi gencatan senjata yang baru dicapai ini dan gencatan senjata yang berakhir pekan lalu. Israel meninggalkan perundingan di Kairo hari Jumat – hari yang sama ketika gencatan senjata selama 72 jam berakhir tanpa kemajuan menuju gencatan senjata jangka panjang.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu Minggu pagi mengatakan negara Yahudi itu tidak akan kembali berunding di Kairo selama Hamas tidak menghentikan peluncuran roket ke Israel.
Bahkan ketika Israel dan Palestina menyepakati gencatan senjata baru, aksi kekerasan tetap terajdi. Tentara Israel menewaskan seorang anak laki-laki berusia 11 tahun di daerah pendudukan Tepi Barat sebagai balasan terhadap apa yang dikatakan sebagai “kerusuhan berdarah” di dekat Hebron. Keluarga anak laki-laki itu mengatakan anak itu sedang bermain-main di depan rumahnya ketika dihantam tembakan senjata api.
Serangan Israel selama satu bulan ke Gaza telah menewaskan lebih dari 1.900 warga Palestina – sebagian besar warga sipil – dan mengubah banyak kawasan pemukiman di Gaza menjadi tumpukan puing bangunan dan debu. Sementara di pihak Israel, 64 tentara dan 3 warga sipil tewas dalam konflik satu bulan terakhir ini.