Israel Pergencar Serangan setelah Tewaskan 3 Komandan Hamas

  • Scott Bobb

Dua pejuang Palestina dari Brigade Izz el-Deen al-Qassam tampak siaga di dalam terowongan di Jalur Gaza (18/8).

Serangan udara dan tembakan roket antara Israel dan Gaza kian gencar hari Kamis setelah serangan-serangan udara Israel menewaskan tiga komandan senior Hamas malam sebelumnya.

Militer Israel mengatakan, pasukannya menghantam instalasi-instalasi roket di Jalur Gaza, setelah puluhan roket mendarat di Israel selatan hari Kamis (21/8).

Israel mengungkapkan, lebih dari 200 roket telah ditembakkan ke Israel dan pasukannya telah menghantam lebih dari 100 instalasi roket di Gaza sejak gencatan senjata sementara runtuh hari Senin.

Kelompok Hamas yang menguasai Gaza mengumumkan, tiga komandan militer senior Hamas terbunuh dalam serangan udara malam hari. Pasukan pertahanan Israel, hari Kamis, mengukuhkan kematian-kematian tersebut.

PM Israel Benjamin Netanyahu mengemukakan dalam sebuah konferensi pers, menyusul sidang para menteri keamanan Rabu malam, bahwa operasi di Gaza akan dilanjutkan.

Kata Netanyahu, hanya ketenangan dan keselamatan rakyat Israel yang akan mengakhiri operasi ini, oleh karena itu, kita berbicara tentang sebuah kampanye panjang dan berkelanjutan.

Netanyahu menambahkan, para pemimpin Hamas bukan saja menjadi target yang sah, melainkan adalah prioritas tinggi.

Jurubicara Hamas, Sami Abu Zuhri, menimpali, ancaman tersebut mencerminkan kekejaman Israel dan ketidaksungguhan negara itu untuk mencapai gencatan senjata.

Abu Zuhri menandaskan, ancaman-ancaman ini tidak membuat para pemimpin Hamas gentar. Sebaliknya, kami akan terus melindungi dan membela rakyat kami dalam menghadapi kejahatan-kejahatan Israel.

Sayap militer Hamas, Rabu malam, mengancam akan melancarkan serangan-serangan terhadap bandar udara utama Israel dekat Tel Aviv. Bandar udara itu, hari Kamis, tampaknya beroperasi seperti biasa.

Masing-masing pihak menuduh pihak lainnya melanggar gencatan senjata sementara, hari Senin, setelah perundingan berlangsung 10 hari dalam suasana tenang.

Terdapat kemajuan dalam perundingan berkenaan dengan gencatan senjata permanen yang ditengahi Mesir, tetapi kesenjangan masih tetap lebar di antara kedua pihak dalam memenuhi menyangkut tuntutan pokok mereka.

Hamas menuntut Israel mencabut blokade Gaza yang telah berlangsung selama tujuh tahun, sementara Israel ingin semua kelompok militan di Gaza melucuti senjata mereka.

Menurut otorita Palestina selama berlangsung kekerasan enam minggu, lebih dari 2.000 warga Palestina terbunuh, kebanyakan warga sipil. Di pihak Israel, 64 tentara dan tiga warga sipil tewas.