Israel Selidiki Tuduhan Polisi Lakukan Siber Spionase Terhadap Warga Negara

Logo NSO Group di kantor cabang perusahaan tersebut di dekat kota Sapir, Israel selatan, 24 Agustus 2021. (AP/Sebastian Scheiner)

Israel, Kamis (20/1) meluncurkan investigasi terhadap tuduhan bahwa polisi menggunakan software kontroversial Pegasus terhadap warga negara itu.

Dalam sepucuk surat kepada komandan polisi Koby Shabtai, Jaksa Agung Avichai Mandelblit meminta untuk mendapatkan semua perintah penyadapan dan pemata-mataan komputer dari tahun 2020 dan 2021 untuk “memverifikasi tuduhan yang dibuat di media.”

Harian bisnis Israel Calcalist melaporkan hari Kamis bahwa polisi Israel menggunakan perangkat lunak Pegasus untuk mematai-matai orang Israel yang dianggap sebagai ancaman potensial untuk mengumpulkan bukti yang dapat digunakan dalam investigasi kelak.

Menurut surat kabar itu, yang tidak menyebut satupun sumber, tindakan polisi merupakan “ancaman bagi demokrasi.”

BACA JUGA: Apple Tuntut Perusahaan Spyware Israel NSO Group

Komisaris polisi Yaakov Shabtai, menanggapi laporan itu, mengatakan bahwa “polisi belum menemukan bukti apa pun untuk mendukung informasi ini.”

“Polisi Israel melawan kejahatan dengan semua cara yang sesuai hukum yang mereka miliki,” kata Shabtai dalam sebuah pernyataan.

Pasukan keamanan Israel memiliki keleluasaan yang luas untuk melakukan pengintaian di dalam wilayah Israel dengan persetujuan pengadilan.

Situs web NSO Group Israel, menampilkan spyware "Pegasus" di Paris, Prancis, 21 Juli 2021.(Ilustrasi/AFP)


Pada hari Rabu, kementerian kehakiman Israel menjanjikan investigasi penuh terhadap tuduhan bahwa software Pegasus digunakan terhadap warga negara Israel, termasuk orang-orang yang memimpin protes terhadap mantan perdana menteri Benjamin Netanyahu.

Pegasus, produk pengintaian yang dibuat oleh perusahaan Israel NSO yang dapat mengubah ponsel menjadi perangkat saku untuk memata-matai, terus menjadi sumber kontroversi global setelah tahun lalu terungkap bahwa Pegasus digunakan untuk memata-matai wartawan dan pembangkang di berbagai penjuru dunia.

Begitu dipasang di ponsel, Pegasus akan mendapatkan akses ke pesan dan data pengguna, serta aktivasi perangkat dari jarak jauh untuk merekam suara dan gambar.

BACA JUGA: Pasca Peretasan Pegasus, Wartawan Merasa Terus Dimata-matai

NSO tidak mengukuhkan atau membantah telah menjual teknologinya ke polisi Israel, seraya menekankan bahwa perusahaan itu “tidak mengoperasikan sistemnya setelah dijual ke pemerintah yang menjadi pelanggannya dan tidak terlibat dengan cara apa pun dalam pengoperasian sistem.”

“NSO menjual produknya berdasarkan lisensi dan regulasi kepada badan-badan intelijen dan penegak hukum untuk mencegah teror dan kejahatan atas perintah pengadilan dan UU setempat pada negara mereka,” kata NSO dalam pernyataan yang dikirimkan kepada AFP.

Kementerian pertahanan Israel, yang harus memberi persetujuan terhadap semua ekspor produk industri pertahanan buatan Israel, juga telah membuka investigasi terhadap penjualan Pegasus di luar negeri. [uh/ab]