Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan bahwa pasukan Israel menahan puluhan staf medis dari rumah sakit di Gaza utara yang mereka razia pada Jumat (27/12).
Militer Israel menyerbu Rumah Sakit Kamal Adwan di Beit Lahiya pada Jumat, memerintahkan puluhan pasien dan ratusan orang untuk mengungsi serta menahan staf medis, termasuk kepala rumah sakit, Hussam Abu Safiya.
Kementerian Kesehatan mengatakan belum tahu kondisi Abu Safiya. Namun mereka khawatir setelah beberapa staf yang dibebaskan pada Jumat malam melaporkan bahwa tentara memukulinya.
Militer Israel tidak segera memberikan komentar tentang para nasib tahanan itu.
Serangan terhadap rumah sakit tersebut, salah satu dari tiga fasilitas medis di tepi utara Gaza, membuat fasilitas kesehatan utama terakhir di Gaza utara lumpuh, kata Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dalam sebuah unggahan di X.
BACA JUGA: WHO: Fasilitas Kesehatan Utama di Gaza Utara Lumpuh TotalKementerian Kesehatan mengatakan beberapa pasien dievakuasi ke Rumah Sakit Indonesia yang tidak beroperasi, dan petugas medis dicegah untuk bergabung dengan mereka di sana. Beberapa pasien lainnya dipindahkan ke rumah sakit lain di selatan Jalur Gaza.
Beberapa staf medis yang dibebaskan tiba di Rumah Sakit Baptis Arab Al-Ahly di Kota Gaza.
Militer Israel mengatakan pada Jumat bahwa pasukan Hamas beroperasi dari Rumah Sakit Kamal Adwan selama perang yang telah berlangsung selama 15 bulan, menyebut tempat tersebut sebagai benteng utama. Hamas menepis klaim tersebut, menyebutnya sebagai "kebohongan" dan menyatakan tidak ada pasukannya yang berada di rumah sakit tersebut.
Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan bahwa serangan Israel di seluruh wilayah kantong itu menewaskan 18 warga Palestina pada Sabtu (28/12). Sedikitnya sembilan di antaranya berada di sebuah rumah di Kamp Maghazi, Jalur Gaza tengah.
Militer Israel mengatakan pada Sabtu bahwa mereka mulai melancarkan operasi semalam terhadap target-target di daerah Beit Hanoun, Gaza utara. "Pasukan Israel mengizinkan warga sipil yang masih berada di daerah itu untuk pindah demi keselamatan mereka sendiri," katanya.
Dalam beberapa bulan terakhir pasukan Israel kerap mengusir orang-orang dan menghancurkan sebagian besar wilayah di sekitar kota-kota utara Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya.
Warga Palestina menuduh Israel melakukan pembersihan etnis dengan mengosongkan wilayah-wilayah tersebut untuk menciptakan zona penyangga. Israel membantah tuduhan tersebut dan menyebut tindakannya adalah untuk mencegah Hamas kembali di wilayah-wilayah tersebut. [ah]