Israel Tolak Berkomentar Soal Pembunuhan Haniyeh 

Sejumlah demonstran di Teheran, Iran, membawa foto pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang baru saja tewas terbunuh, dalam aksi pada 31 Juli 2024. (Foto: AP/Vahid Salemi)

Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, pada Rabu (31/7), berbicara kepada media di Tel Aviv terkait tewasnya komandan militer senior Hizbullah, Fuad Shukr di ibu kota Lebanon, Beirut. Hizbullah mengatakan pada Rabu pagi, bahwa Shukr berada di sebuah gedung yang diserang oleh Israel.

Militer Israel mengumumkan pada Selasa (30/7) malam bahwa mereka telah membunuh Shukr, yang mereka sebut sebagai komandan paling senior Hizbullah, dan yang disalahkannya atas serangan yang berlangsung pada akhir pekan lalu yang menewaskan belasan anak di Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel.

Dalam kesempatan yang sama, Mencer menolak berkomentar tentang pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas yang tewas di Iran pada Rabu.

“Kami memang menargetkan Fuad Shukr. Dia adalah orang nomor dua dalam organisasi Hizbullah, seorang teroris pengecut yang tangannya berlumuran darah, bukan hanya darah Israel, tetapi juga darah orang Amerika Serikat dan warga negara lain,” kata Mencer.

“Kami tahu bahwa Hizbullah adalah unit Garda Revolusi Islam, Garda Revolusi Islam Iran. Mereka adalah tentara proksi. Mereka memerangi kami. Mereka bermaksud menghancurkan kami. Mereka mengatakan itu secara terbuka, dan kami harus melakukan yang terbaik untuk melindungi rakyat kami. Itulah yang kami lakukan. Mengenai Ismail Haniyeh, kami tidak mengomentari secara khusus insiden itu,” tambahnya.

Sementara itu, kepala staf militer Israel, Letnan Jenderal Herzi Halevi, mengunjungi pasukannya di Israel Utara. Dia mengatakan kepada personel militer, bahwa mereka yakin Shukr bertanggung jawab atas pembunuhan 12 anak di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada hari Sabtu (27/7) lalu.

“Kemarin sore kita memiliki kesempatan membunuh Mohsen. Mohsen adalah tokoh militer paling senior di Hizbullah. Dia juga sangat dekat dengan Nasrallah (pemimpin Hizbullah), dia benar-benar mengatur semua hal terkait militer untuknya, begitu juga di masa lalu. Orang ini bertanggung jawab untuk memberikan semua perintah. Untuk dua belas anak yang terbunuh pada Sabtu sore di Majdal Shams, kami membunuhnya kemarin siang di Hagoshrim,” ujar Halevi. [ns/ab]