Partai Demokrat bukan monolitis atau stempel karet bagi sesuatu ide atau posisi kebijakan. Itulah yang sering diucapkan Ketua DPR Nancy Pelosi dalam melukiskan partai yang dipimpinnya.
Namun, belakangan segelintir anggota baru fraksi Demokrat menguji batas-batas kebijakan itu, mengungkapkan keretakan antara kebiasaan partai mendukung Israel dan suara lantang dan progresif bagi bangsa Palestina.
BACA JUGA: Sampaikan Pernyataan Anti-Yahudi, Trump Minta Ilhan Omar MundurPendatang baru fraksi Demokrat, Ilhan Omar, warga Amerika keturunan Somalia yang mewakili Minnesota, mengundang kutukan luas ketika hari Minggu (10/2) menulis cuitan di Twitter bahwa dukungan Kongres pada Israel dibeli oleh AIPEC kelompok lobi yang mendukung hubungan Amerika-Israel.
‘It’s all about Benjamins baby," cuitnya hari Minggu lalu, yang maksudnya adalah dukungan para politisi pada Israel yang didorong oleh uang.
Ia mencetuskan badai komplain dari pemuka Demokrat dan Republik termasuk dari ketua DPR Nancy Pelosi dan ketua fraksi mayoritas Demokrat di DPR Steny Hoyer.
Komentar Omar itu menyangkut kiasan ofensif terkait uang atau ‘Benjamins’ uang tukaran 100 dolar Amerika yang sering digunakan terhadap orang Yahudi. Komentar menjadi isu besar sebab Omar adalah anggota baru yang menduduki kursi yang didambakan pada Komite Masaalah Luar Negeri DPR.
Omar telah minta maaf atas ucapannya dengan mencuit ‘anti Yahudi itu nyata dan saya berterima kasih pada sekutu dan kolega saya yang mengajar saya tentang sejarah kiasan yang menyakitkan terkait anti Yahudi. Tetapi ia melanjutkan bahwa AIPAC akan terus menjadi isu dan perhatian walaupun kelompok yang sangat berpengaruh itu tidak memberi sumbangan dana kampanye. (al)