Forum Ekonomi Dunia dikenal karena banyak pemerintah dan pemimpin bisnis yang berkuasa datang setiap tahun ke Davos untuk mencapai kesepakatan yang menguntungkan dan mempengaruhi peristiwa geopolitik.
Namun acara tahunan ini juga menjadi agenda kemanusiaan yang kuat. Tahun ini, forum itu, Bank Dunia dan Komite Palang Merah Internasional akan meluncurkan Prakarsa Investasi Kemanusiaan. Tujuannya adalah mencari solusi baru bagi krisis kemanusiaan yang berlarut-larut dengan beralih dari pendanaan jangka pendek ke jangka panjang untuk mendukung masyarakat yang rentan.
Badan-badan bantuan PBB utamanya akan berbicara selama pertemuan seminggu itu. Direktur eksekutif Program Pangan Dunia/WFP, David Beasley, turut menjadi tuan rumah acara-acara seperti 'konflik dan kelaparan' dan 'penggunaan teknologi digital di sektor kemanusiaan.'
Juru bicara Program Pangan Dunia/WFP, Herve Verhoosel mengatakan kelompok itu akan mencari dukungan bagi kegiatan-kegiatannya. Ia mengatakan banyak perusahaan hadir di Davos memahami investasi dalam ketahanan pangan sangat penting bagi keberhasilan usaha.
"Ini menyelamatkan nyawa dan membuat pasar lebih kuat di seluruh dunia. Bahkan, bisa meningkatkan PDB hingga 16,5 persen dan pendapatan seumur hidup seseorang sebesar 46 persen," ujar Verhoosel.
Dengan kehadiran lebih dari 3.000 tokoh penggerak dan pelopor dari 110 negara, lembaga-lembaga bantuan memandang Forum ini sebagai kesempatan yang berharga untuk memperkuat hubungan dengan para pemimpin dunia dan mempertahankan misi penyelamatan hidup pada agenda dunia.
Komisaris Tinggi HAM PBB, Michelle Bachelet akan menghadiri berbagai topik acara. Juru bicaranya, Ravina Shamdasani, mengatakan ini termasuk standar LGBTI atau Lesbian, Gay, Bi-seksual, Transgender dan Intersex dalam bisnis, dan hak asasi manusia serta demokrasi di dunia yang terus berubah.
"Beberapa acara mengenai hak-hak perempuan sebagai hak asasi manusia dan kepemimpinan perempuan. Pentingnya perempuan berperan dalam urusan global dengan menciptakan arsitektur baru yang memungkinkan mereka untuk sepenuhnya berpartisipasi sebagai pemimpin dan penentu keputusan," ujar Shamdasani.
Pimpinan Dana Anak-Anak PBB, Henrietta Fore akan memperjuangkan kebutuhan anak-anak dan anak muda yang terjebak dalam krisis kemanusiaan atau tertinggal karena kemiskinan yang ekstrem dan kurangnya pembangunan.
Pelaksana Program Pengembangan PBB, Achim Steiner akan berupaya mengumpulkan $100 juta dari para klien Davos yang kaya untuk melindungi hewan-hewan liar dan habitatnya. [my]