Italia Adakan Pemakaman bagi Para Korban Gempa 

Petugas kota Amatrice, Italia tengah menyiapkan peti jenazah untuk upacara pemakaman para korban tewas akibat gempa (30/8).

Uskup Rieti, Domenico Pompili membacakan nama-nama 242 korban tewas akibat gempa dahsyat di kota Amatrice dan Accumoli.

Italia hari Selasa (30/8) melakukan pemakaman massal bagi para korban gempa bumi minggu lalu di tengah-tengah reruntuhan kota Amatrice yang paling parah dilanda bencana itu.

Presiden Italia Sergio Mattarella, Perdana Menteri Matteo Renzi dan wakil senior Paus Fransiscus termasuk di antara ratusan pelayat pada acara di bawah hujan lebat itu.

Pada awal acara itu Uskup Rieti, Domenico Pompili dengan lantang membacakan nama 242 orang yang tewas di kota Amatrice dan Accumoli.

Ia menggunakan kesempatan itu untuk mengecam buruknya mutu pembangunan dibalik banyak jumlah yang tewas. “Gempa bumi tidak membunuh. Yang paling banyak membunuh adalah kerja manusia” kata Pompili kepada pelayat yang menangis.

Ia mengatakan daerah itu harus dibangun kembali, karena jika tidak dilakukan “akan membunuh mereka untuk kedua kalinya”. Tapi ia juga memperingatkan upaya pembangunan kembali agar tidak menjadi “penjarahan” dana negara.

Italia punya sejarah panjang kejahatan terorganisir dan para pembangun yang korup menyusupi kontrak-kontrak pekerjaan umum, khususnya proyek tambahan untuk rekonstruksi setelah bencana alam. Kejaksaan telah membuka penyelidikan terhadap gempa 24 Agustus itu karena banyak bangunan runtuh meskipun telah direnovasi dengan dana rakyat dan anti gempa.

Pejabat Perlindungan Sipil mengatakan hanya ada 37 peti mati karena banyak keluarga yang memilih untuk mengadakan pemakaman sendiri di tempat lainnya. 50 orang lainnya tewas di kawasan tetangganya, Le Marche dimana pemakaman negara bagian diadakan akhir pekan lalu.

Para anggota keluarga mengancam memboikot acara pemakaman itu setelah mengetahui pejabat berencana mengadakannya di Rieti, 60 kilometer lebih jauhnya dari Amatrice.

Jenazah awalnya dibawa ke Rieti karena pejabat mengatakan akan lebih mudah mengadakan pemakaman masal disana dari pada di Amatrice tapi Renzi memerintahkan mengubah rencana setelah publik marah.

Di pusat Amatrice, yang tahun lalu terpilih sebagai daerah terindah di Italia, para awak penyelamat terus menggali reruntuhan mencari kemungkinan masih ada korban yang tertimbun reruntuhan akibat gempa berkekuatan 6,2 skala Richter itu. [my/al]