Pihak berwenang Italia, Rabu lalu (31/5) menunjukkan artefak yang dulu sempat dicuri dan diselundupkan keluar dari negara itu. Benda-benda kuno itu ditemukan dan dipulangkan dari London dalam operasi yang dilakukan Kementerian Kebudayaan Italia dan Unit Perlindungan Warisan Budaya Carabinieri. Operasi tersebut bertujuan memerangi perdagangan barang budaya internasional.
Menurut Kementerian Kebudayaan Italia, kumpulan artefak itu secara keseluruhan berasal dari antara abad ke-8 sebelum masehi dan abad pertengahan. Nilainya diperkirakan mencapai 12 juta euro. Benda-benda itu menunjukkan berbagai produksi dari masa Italia kuno dan pulau-pulaunya.
Sara Neri adalah arkeolog Italia yang terlibat dalam operasi memulangkan benda-benda tersebut.
“Operasi pemulangan ini melibatkan sekitar 750 artefak arkeologi dari masa penghancuran di Italia dan pulau-pulaunya. Pemulangan ini sangat penting bukan hanya dari sisi jumlah yang ditemukan, tetapi juga dari keragamannya. Benda-benda ini adalah artefak-artefak dan barang-barang dari berbagai jenis yang mencakup kronologis yang terentang luas, dari Zaman Besi, yaitu dari abad kedelapan sebelum masehi sampai abad pertengahan," jelasnya.
Di antara barang-barang paling berharga yang dipamerkan di Castel Sant'Angelo adalah meja tripod perunggu, dua kepala kuda, beberapa kepala laki-laki terbuat dari marmer dari zaman Kekaisaran, dan lukisan dinding yang menggambarkan kuil kecil, kemungkinan diambil dari kediaman orang-orang Vesuvian, kata Kementerian Kebudayaan Italia.
Kembali arkeolog Sara Neri, “Kami bisa sampaikan bahwa pemulangan ini, atau lebih tepatnya akuisisi kembali ini, adalah bagian dari jalur 30 tahun yang memungkinkan Italia untuk mendapatkan kembali warisannya yang tersebar. Ini adalah jalur yang sangat penting dan efektif yang berjalan seiring dengan perlindungan.”
Kementerian Kebudayaan Italia menambahkan bahwa artefak-artefak yang dicuri kemudian diselundupkan keluar itu ditemukan setelah negosiasi panjang dengan likuidator Symes Ltd, perusahaan yang sedang dalam likuidasi berdasar hukum Inggris. Perusahaan tersebut milik seorang pedagang seni, Robin Symes, yang ternyata adalah penyelundup barang-barang seni.
Barang-barang yang ditemukan itu termasuk sarkofagus terbuat dari timah, potongan-potongan lantai dari periode abad pertengahan, vas-vas bunga, beragam perhiasan terbuat dari emas, perak, dan perunggu, serta 26 kalung emas perak dan perunggu yang direkonstruksi. [ka/jm]