Menyebut China sebagai ancaman terbesar Amerika, Jaksa Agung AS mengatakan hari Kamis (6/2) bahwa Amerika harus mempertimbangkan untuk menggunakan “kekuatan finansialnya” untuk membantu perusahan Finlandia “Nokia” dan “Ericsson” dari Swedia untuk melawan dominasi Huawei dalam generasi teknologi komunikasi 5G.
Dalam pernyataan yang menekankan sejauh mana Amerika bersedia melawan Huawei, Barr mengatakan dalam konferensi CSIS tentang spionase ekonomi China bahwa ada rencana untuk menghadapi isu itu, “dengan AS membantu Nokia dan atau Ericsson.”
Barr mengatakan, China telah bangkit sebagai “penantang geopolitik teratas” dan menambahkan: “China telah mencuri start dan sekarang memimpin dalam 5G … mereka telah merebut 40 persen pasar dan sekarang secara agresif berusaha menambah pangsa pasarnya itu.”
BACA JUGA: Huawei Nyatakan Verizon Langgar Hak PatenInvestasi pemerintah AS dalam perusahaan publik jarang terjadi kecuali dalam kasus bailout untuk menyelamatkan perusahaan atau firma gagal, dan investasi seperti itu dalam perusahaan asing lebih jarang lagi.
Pemerintah AS menempatkan Huawei dalam daftar hitam ekonomi tahun lalu, menyebut perusahaan China itu terlibat dalam aktivitas yang berlawanan dengan keamanan nasional Amerika. Akibatnya Huawei tidak diberi akses jaringan 5G di Amerika dan menuduh perlengkapan Huawei bisa saja digunakan Beijing untuk memata-matai, yang berulangkali dibantah perusahaan China itu. [ti/ii]