Jaksa Agung Amerika Serikat William Barr pada Senin (18/5) menolak permintaan Presiden Donald Trump agar Departemen Kehakiman menyelidiki mantan Presiden Barack Obama.
Barr mengatakan dia tidak mengharapkan Departemen Kehakiman untuk menyelidiki baik Obama maupun wakilnya, Joe Biden, sehubungan dengan investigasi Rusia yang kontroversial.
“Mengenai Presiden Obama dan Wakil Presiden Biden, apa pun tingkat keterlibatan mereka, berdasarkan informasi yang saya miliki hari ini, saya berpendapat bahwa penyelidikan yang dilakukan oleh Jaksa Durham tidak akan mengarah pada penyelidikan kriminal terhadap kedua orang itu,” kata Barr dalam konferensi pers.
Dia merujuk pada tinjauan Departemen Kehakiman atas penyelidikan yang dipimpin oleh Jaksa federal John Durham seputar dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden di Amerika pada 2016.
Barr mengklaim penyelidikan Departemen Kehakiman atas dugaan campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika 2016 untuk membantu Trump mengalahkan calon Partai Demokrat, Hillary Clinton, melibatkan penyalahgunaan wewenang oleh penegak hukum dan badan intelijen di bawah pemerintahan Obama. Namun, dia mengatakan tidak setiap penyalahgunaan kekuasaan adalah kejahatan federal.
Komentar Barr itu diberikan sebagai jawaban atas pertanyaan tentang permintaan Trump agar Departemen Kehakiman dan Kongres menyelidiki Obama karena meminta penyelidikan mengenai percakapan penasihat keamanan nasional Michael Flynn dengan Duta Besar Rusia untuk Amerika tidak lama sebelum Trump mulai menjabat pada Januari 2017. [lt/pp]