Jaksa ICC: Perlu ‘Strategi Menyeluruh’ untuk Bawa Pelaku Kejahatan Perang di Ukraina ke Pengadilan

Komisaris UE untuk Kehakiman Didier Reynders, Menlu Belanda Wopke Hoekstra, Jaksa ICC Karim A.A. Khan QC dan Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova dalam konferensi pers di Den Haag, Belanda, 14 Juli 2022. (REUTERS/Piroschka van de Wouw)

“Sederhananya adalah, sewaktu kita berbicara, anak-anak, lelaki dan perempuan, muda dan tua, hidup dalam teror,” kata Kepala Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) Karim Khan pada pembukaan Konferensi Akuntabilitas Ukraina di Den Haag hari Kamis (14/7), yang dihadiri wakil dari sekitar 40 negara.

Khan mengatakan suatu “strategi menyeluruh” diperlukan untuk membawa mereka yang bersalah melakukan kejahatan perang di Ukraina ke pengadilan.

Ukraina telah memberi ICC yurisdiksi atas kejahatan yang dilakukan di dalam negara itu, membuka pintu bagi investigasi ICC, karena Ukraina maupun Rusia bukan anggota ICC.

Para pejabat Ukraina mengatakan rudal-rudal Rusia menghantam Vinnytsia, kota di Ukraina Tengah, pada hari Kamis (14/7), menewaskan sedikitnya 23 orang dan mencederai lebih dari 100 lainnya.

BACA JUGA: Zelenskyy Serukan Sanksi terhadap Rusia, Arahkan Dana Rusia ke Ukraina

Polisi mengatakan tiga rudal menghantam sebuah gedung kantor di pusat kota, yang terletak sekitar 270 kilometer barat daya ibu kota, Kyiv. Serangan itu, yang berasal dari kapal selam Rusia di Laut Hitam, merusak bangunan-bangunan hunian di daerah itu dan membakar 50 mobil di lapangan parkir di dekatnya.

“Ini adalah tindakan teror Rusia,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kepada peserta pertemuan ICC dalam pidato video.
Gubernur Vinnytsia, Serhiy Borzov, mengatakan, sistem pertahanan udara Ukraina menembak jatuh empat rudal lainnya di wilayah itu.
Dengan populasi 370 ribu, Vinnytsia adalah salah satu kota terbesar Ukraina. Ribuan orang dari Ukraina Timur, di mana Rusia telah memusatkan ofensifnya, telah melarikan diri sejak dimulainya perang pada akhir Februari.

Presiden Zelenskyy mengatakan seorang anak termasuk di antara yang tewas. “Setiap hari Rusia menghancurkan populasi sipil, membunuh anak-anak Ukraina, menujukan rudal ke objek-objek sipil di mana tidak ada target militer. Apa ini kalau bukan sebuah tindakan terorisme terbuka,” tulis Zelenskyy di aplikasi pesan Telegram.
Rusia telah membantah menargetkan warga sipil di Ukraina.

Perang terus berkecamuk di Ukraina Timur. Akan tetapi Kementerian Pertahanan Inggris hari Kamis menyatakan bahwa meskipun gempuran berlanjut, pasukan Rusia belum membuat kemajuan teritorial penting dalam beberapa hari ini. [uh/ab]