Badan penuntut kriminal Inggris pada Minggu (22/9) menyatakan telah dua kali menerima bukti yang menuduh mantan bos Harrods, Mohamed Al-Fayed, melakukan pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap sejumlah perempuan, tetapi mereka belum mengajukan tuntutan.
Dalam sebuah film dokumenter BBC yang dirilis pada Kamis (19/9), sejumlah perempuan yang sebelumnya bekerja di pusat perbelanjaan kelas atas di London itu menuduh Fayed melakukan pelecehan seksual, termasuk lima orang yang menuduh Fayed melakukan pemerkosaan.
Sebanyak 37 perempuan diwakili oleh tim hukum yang mengajukan tuntutan terhadap Harrods, menuduh perusahaan tersebut membiarkan pelecehan “sistematis” terhadap perempuan muda dan belia selama lebih dari 25 tahun.
Pihak pengacara mengatakan mereka telah menerima lebih dari 150 permohonan penyelidikan sejak investigasi BBC itu.
BACA JUGA: Mohamed al-Fayed, Ayah Kekasih Putri Diana, Tutup UsiaSeorang juru bicara Crown Prosecution Service (CPS) pada Minggu (22/9) merujuk pada dua kasus sebelumnya ketika sang miliarder asal Mesir, yang meninggal tahun lalu itu, dituduh melakukan kejahatan seksual.
“Kami telah meninjau berkas-berkas bukti yang diajukan oleh polisi pada tahun 2009 dan 2015,” ujar juru bicara tersebut, yang enggan disebutkan namanya.
Pada 2008, Fayed dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang gadis berusia 15 tahun, dan CPS meninjau bukti-buktinya pada 2009. Pada 2013, ia dituduh memperkosa seorang perempuan, sebuah klaim yang diselidiki pada 2015.
Pada kedua kasus itu, CPS mengatakan bahwa tidak ada “prospek yang realistis untuk dipidanakan” dan tidak mengajukan tuntutan.
“Untuk mengajukan tuntutan, CPS harus yakin bahwa ada prospek yang realistis untuk dipidanakan. Dalam setiap kasus, jaksa kami melihat dengan seksama bukti-bukti yang ada dan menyimpulkan bahwa kasus ini tidak termasuk ke dalamnya,” ujar juru bicara tersebut.
BACA JUGA: Jelang Ramadan, Muslim Miliarder Penuhi LondonCPS menyampaikan mereka juga memberikan masukan investigasi awal kepada Kepolisian Metropolitan London atas tuduhan terhadap Fayed sebanyak tiga kali, antara tahun 2018 dan 2023.
Pihak kepolisian “mengetahui berbagai tuduhan kejahatan seksual yang dilakukan selama beberapa tahun” oleh Fayed, kata kepala perlindungan publik Kepolisian Metropolitan London, Kevin Southworth, pada Jumat (20/9). Ia menambahkan, mereka akan menyelidikinya jika “informasi lebih lanjut terungkap”.
Harrods, yang dijual Fayed pada 2010, mengatakan bahwa pihaknya “sangat terkejut” dengan tuduhan tersebut. [br/em]