Jaksa penuntut federal Jerman mengatakan klaim seorang perempuan Yazidi bahwa ia bertemu dengan laki-laki ISIS yang menculiknya di Jerman sebagai pernyataan serius, dan mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak informasi untuk mengidentifikasi laki-laki itu.
Juru bicara Frauke Koehler, Sabtu (18/8) mengatakan kepada Associated Press bahwa pernyataan perempuan itu kepada otorita berwenang “tidak cukup tepat” dan ketika mereka ingin menindaklanjutinya, perempuan itu telah meninggalkan Jerman.
Ashwaq Haji Hami (19 tahun) mengatakan ia disiksa di Irak oleh seorang anggota ISIS bernama Abu Humam, yang nama aslinya menurutnya adalah Mohammed Rashid. Setelah melarikan diri, ia diduga bertemu lagi dengan Rashid di Jerman tahun 2016 dan kemudian pada Februari 2018. Ia melaporkan insiden-insiden pertemuannya itu kepada polisi, tetapi karena khawatir atas keselamatannya maka Juni lalu ia kembali ke Irak.
Koehler mengatakan tim jaksa ingin kembali bertemu dengannya jika ia kembali ke Jerman. [em]