Para jaksa Jerman, Kamis (13/4) menyatakan para penyidik belum menemukan bukti bahwa seorang lelaki, yang ditahan terkait dengan serangan bom terhadap sebuah bus berpenumpang tim sepak bola di Dortmund, ambil bagian dalam serangan tersebut. Tetapi mereka menyatakan masih mengupayakan surat perintah penangkapan bagi lelaki yang disebut sebagai Abdul Beset A itu atas tuduhan bahwa ia anggota kelompok ISIS.
Para jaksa menyatakan mereka yakin warga Irak itu memimpin unit beranggotakan 10 militan yang terlibat dalam penculikan, penyelundupan, pemerasan dan pembunuhan di negara asalnya, sebelum memasuki Turki pada tahun 2015 dan ke Jerman awal tahun lalu.
Serangkaian ledakan hari Selasa (11/4) menghantam bus tim Borussia Dortmund, mencederai seorang pemain, Marc Bartra, dan seorang polisi. Pertandingan melawan Monaco yang seharusnya dilakukan pada malam itu diundur menjadi hari Rabu. Dalam pertandingan itu, Monaco mengalahkan Dortmund 3-2.
Para penyidik menyatakan mereka sedang mencari kemungkinan keterkaitan teroris dengan serangan tersebut. Seorang juru bicara, Rabu (12/4) mengatakan dua tersangka dari kelompok Islamis telah menjadi fokus penyelidikan kriminal, dan salah seorang di antara mereka, warga Irak yang disebut dalam pernyataan hari Kamis (13/4), telah ditahan.
Menurut para penyidik, sebuah catatan yang ditinggalkan di lokasi pengeboman menyiratkan serangan itu mungkin dilakukan ekstremis Muslim. Catatan itu juga memuat permintaan penarikan jet-jet militer Jerman dari Turki dan penutupan pangkalan udara Amerika Ramstein di Jerman.
Pemain yang cedera, Bartra, menulis pesan di Instagram yang mengatakan ia kini lebih baik, berikut foto ia mengacungkan jempol sementara lengannya dibalut perban. [uh/lt]