Jaksa Perancis telah mengajukan tuduhan terlibat pembunuhan dan terorisme atas kakak seorang laki-laki yang menembak mati tujuh orang di Toulouse minggu lalu.
Hakim di Perancis sebelumnya memerintahkan penahanan Abdelkader Merah untuk diperiksa sekitar kemungkinan keterlibatannya dalam pembunuhan itu.
Abdelkadir Merah membantah bahwa ia membantu adiknya Mohammed membunuh tiga orang anak-anak dan seorang rabbi Yahudi, serta tiga orang tentara Perancis. Tapi menurut polisi, Abdelkadir mengatakan ia bangga atas apa yang dilakukan adiknya itu.
Kata polisi, Abdelkadir juga dicurigai menjadi anggota sebuah jaringan yang menyelundupkan militan Islam ke Irak tahun 2007. Isteri Abdelkadir, Yamina ditahan polisi sebentar, tapi kemudian dibebaskan. Kata pengacara Yamina, Abdelkadir pernah berkunjung lima sampai enam kali ke Mesir, katanya untuk belajar bahasa Arab.
Mohamed Merah tewas hari Kamis dalam baku tembak dengan polisi yang membuatnya bersembunyi di apartemennya di Toulouse selama lebih dari 30 jam.
Ia menembak mati tiga anak-anak - usia empat, lima dan tujuh tahun - dan seorang rabi di luar sebuah sekolah Yahudi di Toulouse sebelum melarikan diri dengan sepeda motor, Senin pekan lalu.
Ia juga menembak mati tiga tentara Perancis di dekat Toulouse dalam dua kasus penembakan sebelumnya bulan ini. Ia mengaku anggota al-Qaida dan ingin membalas dendam kematian anak-anak Palestina di Timur Tengah dan atas keterlibatan Perancis di Afghanistan.