Pentagon telah membatalkan rencana-rencana perjalanan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin ke Brussel, Belgia untuk menghadiri pertemuan penting mengenai Ukraina dan untuk melakukan pembicaraan dengan sekutu NATO. Pembatalan ini dilakukan hanya sehari setelah ia kembali dirawat di rumah sakit karena komplikasi setelah menjalani operasi kanker prostat.
Seorang pejabat pertahanan AS kepada VOA mengatakan bahwa pertemuan mengenai Ukraina melalui Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina, yang dijadwalkan pada hari Rabu (14/2), kini akan diadakan secara virtual.
Belum ada kabar apakah Austin akan berpartisipasi dalam pertemuan itu, atau bagaimana Departemen Pertahanan akan menangani pertemuan para menteri pertahanan NATO yang dijadwalkan pada hari Kamis.
Keputusan hari Senin untuk membatalkan perjalanan tersebut terjadi kurang dari 24 jam setelah pejabat pertahanan mengumumkan Austin kembali di rawat di rumah sakit karena apa yang digambarkan Pentagon sebagai “masalah pada kandung kemih”.
BACA JUGA: Pentagon: Kembali Dirawat di Rumah Sakit, Austin Serahkan Tugas ke Wakil MenhanPejabat di Pusat Medis Militer Walter Reed pada hari Minggu mengatakan bahwa Austin dirawat di unit perawatan kritis rumah sakit “untuk perawatan suportif dan pemantauan ketat” setelah menjalani tes.
“Saat ini, belum jelas berapa lama Menteri Austin akan dirawat di rumah sakit,” kata para pejabat dalam sebuah pernyataan. “Masalah kandung kemih saat ini diperkirakan tidak akan mengubah perkiraan pemulihan penuhnya. Prognosis kankernya tetap baik.”
Rawat inapnya baru-baru ini, menyebabkan Austin mengalihkan kendali departemen pertahanan kepada Wakil Menteri Pertahanan Kathleen Hicks.
Juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder mengatakan, Gedung Putih, Kongres dan Ketua Kepala Staf Gabungan telah diberitahu mengenai perkembangan tersebut.
Austin didiagnosis menderita kanker prostat akhir tahun lalu dan telah dikecam karena merahasiakan diagnosisnya, pembedahan dan rawat inap berikutnya karena komplikasi dari prosedur tersebut.
Setelah kembali ke Pentagon, Austin yang berusia 70 tahun meminta maaf atas penanganannya terhadap situasi tersebut.
“Berita itu mengejutkan saya. … Sejujurnya, naluri pertama saya adalah merahasiakannya,” katanya kepada wartawan. “Saya meminta maaf kepada rekan satu tim saya dan rakyat Amerika.”
“Kami tidak menangani ini dengan benar. Dan saya tidak menanganinya dengan benar. Saya seharusnya memberi tahu presiden tentang diagnosis kanker saya. Saya seharusnya juga memberi tahu tim saya dan publik Amerika, dan saya bertanggung jawab penuh,” tambahnya.
BACA JUGA: Raja Inggris Charles Hadiri Ibadah Minggu Pertama Sejak Diagnosa KankerSetelah didiagnosis menderita kanker prostat pada awal bulan Desember, ia dirawat rumah sakit untuk prosedur pembedahan pada tanggal 22 Desember.
Austin kembali dirawat pada 1 Januari, dan menghabiskan dua minggu lagi di rumah sakit setelah mengalami rasa sakit yang luar biasa dan dirawat di unit perawatan intensif.
Presiden Joe Biden dan para pemimpin penting lainnya baru diberitahu tentang diagnosis Austin lebih dari seminggu setelah dia dirawat kembali di rumah sakit.
Kurangnya pengungkapan Austin mendorong perubahan dalam pedoman federal dan memicu tinjauan internal Pentagon dan tinjauan inspektur jenderal terhadap prosedur pemberitahuan departemennya. [my/jm]