Federasi Palang Merah Internasional dan Masyarakat Bulan Sabit Merah (International Federation of Red Cross/IFRC), Rabu (29/5), menyerukan gencatan senjata dan akses kemanusiaan yang tanpa hambatan ke Jalur Gaza, di mana jutaan orang menghadapi kelaparan yang semakin parah.
Wilayah kantong yang dicabik perang itu menderita akibat bencana kemanusiaan sekitar tujuh bulan setelah Israel meluncurkan ofensif besar-besaran sebagai tanggapan atas serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober lalu di Israel.
"Kami sangat membutuhkan solusi politik yang akan memungkinkan tercapainya gencatan senjata agar kami dapat membawa masuk bantuan,” kata Presiden IFRC Kate Forbes kepada Reuters dalam wawancara di ibu kota Filipina, Manila.
Ia menambahkan, “Permohonan saya untuk semua pihak adalah kami siap memberikan bantuan, kami siap melakukan kegiatan penting. Kami harus memiliki akses, dan untuk memiliki akses, harus ada gencatan senjata.”
Forbes mengatakan ia telah melihat situasi “mengerikan” di Rafah dalam kunjungannya pada Februari lalu, beberapa bulan sebelum Israel meluncurkan serangan militer di kota di bagian selatan Gaza itu. Kota itu telah menampung lebih dari satu juta orang Palestina yang mengungsi untuk menghindari serangan di berbagai daerah lain di wilayah kantong itu.
Presiden IFRC adalah jabatan sukarela dan mengawasi jaringan yang mempersatukan 191 organisasi yang bekerja selama dan setelah bencana dan perang. Di antara organisasi itu terdapat Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, yang memiliki petugas ambulans di Gaza. [uh/ab]