Jawa Timur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk penyakit demam berdarah dengue (DBD) karena 11 daerah memiliki kasus penderita demam berdarah serta jumlah pasien yang meningkat signifikan.
BKepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Harsono mengatakan, peningkatan status KLB mengacu pada peningkatan jumlah pasien serta penderita demam berdarah dengue yang meninggal di Jawa Timur. Dari 378 kasus, terdapat delapan orang pasien demam berdarah dengue (DBD) yang meninggal dunia.
“Untuk kasus DBD ini ada peningkatan di beberapa daerah, dari 38 Kabupaten/ Kota, ada 11 Kabupaten/ Kota yang peningkatannya signifikan atau dua kali lipat dari tahun lalu dengan bulan yang sama Januari, sehingga Gubernur telah menginstruksikan kepada para Kepala Daerah bahwa situasi ini di daerah tersebut diharapkan penangannya sesuai dengan prosedur penanganan KLB," ujarnya.
Penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dan peningkatan jumlah penderita demam berdarah menurut Harsono, dipengaruhi oleh cuaca ekstrem serta kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungannya.
“Yang pertama cuaca, hujannya yang panjang, kadang hujan terus kemudian dua hari panas, terus hujan lagi sehari, dua hari panas itu menyebabkan populasi dari nyamuk aedes agipti ini berkembang. Masalah lingkungan, kalau lingkungannya banyak yang tergenang kemudian tidak diintervensi oleh kegiatan masyarakat, maka akan terjadi populasi jentik nyamuk itu besar," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama rumah sakit dan Puskesmas mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk, untuk mencegah serta mengurangi kemungkinan perkembangan nyamuk aedes aegypti sebagai perantara penyakit demam berdarah dengue.
“Bahwa tetap harus ada suatu gerakan masyarakat untuk pemberantasan sarang nyamuk, supaya ada pemantauan jentik nyamuk supaya tidak ada peningkatan. Kemudian yang kedua memberikan tempat-tempat air bersih itu abatisasi supaya jentik nyamuk tidak berkembang," ujarnya.
Titus Reawaruw, warga Kalibokor Surabaya mengatakan telah melakukan langkah antisipasi untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah, diantaranya dengan memastikan tempat-tempat yang menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk bersih dari jentik-jentik nyamuk.
“Untuk di rumah masing-masing bisa kita lakukan seperti membakar sampah, atau juga membersihkan selokan, kamar mandi juga seperti kita menaruh abate, sehingga tidak terjadi semacam yang namanya penyakit atau benih-benih, bibit daripada demam berdarah itu," ujarnya.