Enam orang telah ditangkap di London dalam operasi anti-teror. Lima laki-laki dan seorang perempuan diduga terlibat mempersiapkan atau memicu aksi terorisme.
John Smallshaw adalah seorang penduduk di Stratford sebuah kawasan di London dimana Olimpiade akan dilangsungkan akhir bulan ini. Ia sedang pulas tidur ketika polisi menangkap sekurangnya dua orang di seberang tempat tinggalnya.
"Ada lima gedoran keras dalam waktu yang singkat," tutur Smallshaw. "Jadi, saya terbangun. Saya tinggal di apartemen di lantai 21. Saya melihat ke jendela dan ke bawah di seberang jalan, ada rumah-rumah kecil. Di sana, ada delapan polisi berseragam dan tampaknya rumah itu pintunya diledakkan dan tampak beberapa mobil polisi di sana."
Polisi mengatakan penggerebekan terhadap delapan rumah dan satu tempat usaha dilakukan berdasarkan UU Terorisme tahun 2000. Polisi mengatakan lokasinya tersebar di timur, barat dan utara London.
Smallshaw menggambarkan kepada VOA ia menyaksikan ketika polisi setidaknya menangkap dua orang Kamis pagi. Polisi mengatakan seorang laki-laki berusia 24 tahun ditembak dengan senjata stun gun ketika ditangkap, tapi ia tidak memerlukan perawatan medis.
Polisi mengatakan penangkapan tersebut tidak terkait dengan Olimpiade yang akan dimulai 27 Juli. Tapi, Margaret Gilmore seorang pakar keamanan dalam negeri dari Royal United Services Institute yang berbasis di London mengatakan ia tidak terkejut melihat meningkatnya penangkapan.
"Menjelang Olimpiade, tidak ada keinginan untuk mengambil resiko apapun terkait terorisme dan karenanya mereka akan menyingkirkan siapapun yang mereka curigai atau mengirim pesan yang sangat kuat, menunjuk dan mengatakan kami telah mengawasi Anda dan kami curiga, kami tidak akan mengintai anda dan mencari bukti tapi simak pesan ini," ujar Gilmore.
Tingkat ancaman teror di Inggris tidak berubah dari “besar” yang berarti serangan teroris “kemungkinan besar terjadi." Ini dua tingkat di bawah tingkat resiko tertinggi yaitu “kritis," di mana artinya sebuah serangan “diperkirakan terjadi.”
Tujuh tahun lalu minggu ini, 52 orang tewas di London dalam serangkaian serangan bunuh diri yang terkoordinasi.
"Ada lima gedoran keras dalam waktu yang singkat," tutur Smallshaw. "Jadi, saya terbangun. Saya tinggal di apartemen di lantai 21. Saya melihat ke jendela dan ke bawah di seberang jalan, ada rumah-rumah kecil. Di sana, ada delapan polisi berseragam dan tampaknya rumah itu pintunya diledakkan dan tampak beberapa mobil polisi di sana."
Polisi mengatakan penggerebekan terhadap delapan rumah dan satu tempat usaha dilakukan berdasarkan UU Terorisme tahun 2000. Polisi mengatakan lokasinya tersebar di timur, barat dan utara London.
Smallshaw menggambarkan kepada VOA ia menyaksikan ketika polisi setidaknya menangkap dua orang Kamis pagi. Polisi mengatakan seorang laki-laki berusia 24 tahun ditembak dengan senjata stun gun ketika ditangkap, tapi ia tidak memerlukan perawatan medis.
Polisi mengatakan penangkapan tersebut tidak terkait dengan Olimpiade yang akan dimulai 27 Juli. Tapi, Margaret Gilmore seorang pakar keamanan dalam negeri dari Royal United Services Institute yang berbasis di London mengatakan ia tidak terkejut melihat meningkatnya penangkapan.
"Menjelang Olimpiade, tidak ada keinginan untuk mengambil resiko apapun terkait terorisme dan karenanya mereka akan menyingkirkan siapapun yang mereka curigai atau mengirim pesan yang sangat kuat, menunjuk dan mengatakan kami telah mengawasi Anda dan kami curiga, kami tidak akan mengintai anda dan mencari bukti tapi simak pesan ini," ujar Gilmore.
Tingkat ancaman teror di Inggris tidak berubah dari “besar” yang berarti serangan teroris “kemungkinan besar terjadi." Ini dua tingkat di bawah tingkat resiko tertinggi yaitu “kritis," di mana artinya sebuah serangan “diperkirakan terjadi.”
Tujuh tahun lalu minggu ini, 52 orang tewas di London dalam serangkaian serangan bunuh diri yang terkoordinasi.