Amerika bersiap merayakan Thanksgiving atau Hari Bersyukur pada 24 November ini. Lebih dari 55 juta orang Amerika memadati jalur darat dan udara untuk dapat berkumpul bersama keluarga, atau sekadar menikmati libur panjang.
Warga Amerika yang ingin merayakan libur panjang atau berkumpul bersama keluarga saat Hari Bersyukur atau Thanksgiving, mulai awal pekan ini memadati jalur darat dan udara. Pengamat perjalanan memperkirakan keramaian tahun ini menyaingi tahun 2019, saat Thanksgiving terakhir sebelum perebakan luas pandemi virus corona.
Bekerja dari berbagai tempat selain di kantor atau dikenal sebagai “remote work” memungkinkan sebagian warga untuk melakukan perjalanan lebih awal atau menunda waktu pulang, sehingga kesibukan saat musim libur besar kedua setelah Natal ini lebih padat dibanding hari biasa.
Administrasi Keamanan Transportasi TSA memeriksa lebih dari 2,33 juta orang pada hari Minggu saja (20/11), melampaui 2,32 juta pada hari Minggu sebelum Thanksgiving tahun 2019.
American Automobile Association AAA memperkirakan hampir 55 juta orang di Amerika akan melakukan perjalanan sedikitnya 80,4 kilometer dari rumah mereka minggu ini, atau melonjak dari tahun lalu, dan hanya dua persen lebih sedikit dibanding tahun 2019.
Sementara maskapai-maskapai penerbangan mengatakan mereka siap menyambut keramaian dan bertekad akan mencegah terulangnya penangguhan atau pembatalan penerbangan, yang sempat meluas saat libur akhir pekan di akhir musim semi dan awal musim panas lalu.
James Daly di Mission Viejo, California, pada hari Senin (21/11) naik pesawat bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil ke Oakland. Ia sengaja berangkat lebih awal karena tiket pesawat lebih murah. Daly, yang berprofesi sebagai guru, akan berlibur satu minggu mengikuti jadwal dari Dinas Pendidikan setempat. Ia mengatakan istrinya juga memanfaatkan kesempatan bekerja dari jarak jauh dari kantornya.
“Ongkos perjalanan tentu saja naik. Jadi kami memutuskan untuk berangkat sedikit lebih awal dan nantinya pulang lebih awal juga. Mengingat semua biaya juga naik, kami memiliki kartu kredit yang memberi poin untuk penerbangan. Kondisi perekonomian memang sedikit memprihatinkan, tapi itulah kehidupan. (Yang terpenting) kita masih bisa menghabiskan waktu bersama keluarga dan kerabat, karena itulah yang lebih penting,” jelasnya.
Keprihatinan serupa juga disampaikan Joe Rodriquez, usia 26 tahun, yang naik Amtrak dari Fresno, untuk mengunjungi keluarganya di San Fransisco.
“Kondisi mobil saya tidak terlalu baik. Dan tadinya saya akan terbang ke sana, tetapi tiket pesawat terlalu mahal, sekitar 300 dolar untuk satu arah saja. Saya merasa ‘wah ini terlalu mahal!’ Lalu saya menemukan tiket Amtrak seharga 42 dolar saja. Kereta api memberi tawaran sangat baik, sangat terjangkau. Kita bisa tidur dan semua orang tenang. Harganya terjangkau. Cukup 42 dolar untuk datang ke teluk ini.”
Thanksgiving di Amerika dirayakan hari Kamis 24 November ini. [em/lt]