Jenazah Jurnalis Sepak Bola Grant Wahl Dipulangkan ke AS

Penghormatan kepada wartawan Grant Wahl terlihat di tempat duduknya menjelang pertandingan perempat final Piala Dunia antara Inggris dan Prancis, di Stadion Al Bayt di Al Khor, Qatar, Sabtu, 10 Desember 2022. (AP/Graham Dunbar)

Jenazah dan barang-barang milik jurnalis sepak bola Grant Wahl dipulangkan ke AS pada Senin (12/12), kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS. Ia meninggal dunia pekan lalu saat meliput Piala Dunia di Qatar.

Pejabat itu mengatakan jenazah Wahl dan barang-barangnya tiba di Bandara John F. Kennedy New York sekitar pukul 8:30 pagi, didampingi seorang pejabat konsuler dari Kedutaan Besar AS di Doha. Wahl pingsan ketika sednag meliput pertandingan antara Argentina dan Belanda pada Jumat (9/12) dan kemudian meninggal.

Pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim karena masalah privasi, tidak memiliki rincian tambahan tetapi mengatakan kedutaan di Qatar telah bekerja dengan keluarga Wahl untuk memastikan pemulangan jenazah berjalan lancar.

Wahl, jurnalis yang ikut mempopulerkan sepak bola di AS dan melaporkan beberapa kisah terbesar dalam olahraga, berusia 49 tahun.

BACA JUGA: Masuki Stadion Piala Dunia dengan "Kaos Pelangi", Wartawan AS Ditahan Sebentar

Ungkapan duka cita untuk Wahl telah mengalir sejak kematiannya. Pada Senin (12/12), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken juga ikut menyampaikan duka cita dan apresiasinya.

"Saya sangat menghargai Grant Wahl, yang tulisannya tidak hanya menangkap esensi dari permainan yang indah tetapi juga dunia di sekitarnya," tulis Blinken di Twitter sekitar satu jam setelah jenazahnya direpatriasi

"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarganya, dan berterima kasih kepada tim kedutaan kami dan mitra-mitra di Qatar yang bekerja sama dengan sangat efektif untuk memenuhi keinginan mereka," tulis Blinken.

Wahl pernah menulis untuk Sports Illustrated selama lebih dari dua dekade dan kemudian memulai situsnya sendiri. Dia adalah suara utama yang menginformasikan publik Amerika tentang sepak bola ketika terjadi peningkatan minat setelah AS menjadi tuan rumah Piala Dunia 1994. [vm/ka]