Jenazah Putra Diplomat Indonesia Korban Kecelakaan di AS, Dimakamkan di Tanah Air

  • Yudha Satriawan

Diplomat Indonesia, Harun Syaifullah Syafa (baju dan masker biru) mengusung jenazah putranya Haekal saat prosesi pemakaman di Boyolali, Kamis (14/4). Haekal menjadi korban kecelakaan di Amerika Serikat. (VOA/ Yudha Satriawan)

Jenazah putra diplomat Indonesia korban kecelakaan di Amerika tiba di tanah air dan dimakamkan di Boyolali, Jawa Tengah. 

Ratusan warga menghadiri prosesi pemakaman jenazah Muhammad Haekal Syaifullah Elsaf, putra diplomat Indonesia Harun Syaifullah Syafa, di Boyolali Jawa Tengah, Kamis (14/4). Doa terus dilantunkan sejak jenazah tiba dan disemayamkan di rumah duka hingga saat dikebumikan. Isak tangis keluarga Harun mengiringi jenazah Haekal, yang berusia 7 tahun, ke peristirahatan terakhir.

Harun Syaifullah Syafa, saat ditemui di lokasi pemakaman putranya itu kepada VOA, Kamis (14/4) mengatakan keluarga memang ingin membawa dan memakamkan jenazah putranya itu di tanah air.

Keluarga dan kerabat menaburkan bunga di makam Haekal, putra diplomat Indonesia, di Boyolali Jawa tengah, Kamis (14/4). (VOA/ Yudha Satriawan)

"Tugas kami sudah selesai, sejak dari mengawal jenazah, mendampingi, memandikan, menyolati, dan sekarang hingga memakamkan di Boyolali ini. Keluarga besar kalau ingin ziarah kan bisa ke sini. Semua pihak sudah membantu, carefull dari awal proses,” ujarnya lirih.

Deretan karangan bunga ungkapan duka cita terpasang di rumah duka dan lokasi pemakaman, termasuk dari KBRI Perth Australia dan KBRI Washington D.C Amerika Serikat.

Perwakilan Kementerian Luar Negeri, Winanto Adi, dalam sambutan saat prosesi pemakaman jenazah Haekal mengungkapkan rasa dukanya pada keluarga Harun.

Perwakilan dari Kementerian Luar Negeri RI saat memberi sambutan prosesi pemakaman Haekal, putra diplomat Indonesia, di Boyolali, Kamis (14/4).(VOA/ Yudha Satriawan)

"Ananda Haekal telah berpulang ke Rahmatullah, Kamis 7 April 2022 waktu setempat di Children Hospital Washington DC Amerika Serikat. Dalam kesempatan ini saya, atas nama Menteri Luar Negeri segenap jajaran, pimpinan dan keluarga besar Kementerian Luar Negeri baik yang ada di pusat maupun di seluruh perwakilan RI di luar negeri menyampaikan bela sungkawa yang mendalam dan turut berduka cita pada keluarga Harun. Kedukaan keluarga Harun adalah kesedihan kami juga,” ujarnya.

Your browser doesn’t support HTML5

Jenazah Putra Diplomat Indonesia Korban Kecelakaan di AS, Dimakamkan di Tanah Air

Proses Hukum Kasus Kecelakaan

Muhammad Haekal Syaifullah Elsaf, putra kedua dari tiga bersaudara itu ditabrak mobil ketika sedang menunggu bus sekolah bersama ayah dan adiknya yang masih bayi di Bethesda, negara bagian Maryland, Amerika, 7 April lalu. Haekal terluka parah, sedangkan ayahnya mengalami luka ringan dan adiknya tidak mengalami cedera. Mereka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif. Namun, nyawa Haekal tidak tertolong.

Keluarga dan kerabat berdoa di makam Haekal, putra diplomat Indonesia, di Boyolali, Kamis (14/4). (VOA/ Yudha Satriawan)

Pengemudi mobil yang menabrak mereka, seorang laki-laki berusia 82 tahun, belum didakwa.

Polisi mengatakan masih menyelidiki situasi yang menyebabkan kecelakaan itu. Situs berita WTOP mengutip pernyataan polisi melaporkan “tuntutan terhadap pengemudi itu akan diajukan setelah penyelidikan selesai dan berkonsultasi dengan jaksa di distrik Montgomery, negara bagian Maryland.”

Anggota Montgomery County At-Large Council – semacam dewan pengampu masyarakat lokal – Evan Glass mencuit di Twitter ia merasa sangat berduka dan mengatakan “kita harus melakukan semua hal untuk memastikan agar jalan-jalan kita lebih aman digunakan seluruh pengguna, dan memastikan agar anak-anak kita aman ketika mereka jalan menuju sekolah dan menunggu bus sekolah.”

Pernyataan senada disampaikan eksekutif distrik Montgomery Marc Elrich.

Sementara itu ayah Haekal, yang juga diplomat Indonesia yang bertugas di KBRI Washington DC, Harun Syaifullah mengatakan belum memikirkan proses hukum ke depan karena masih ingin menenangkan diri bersama keluarga.

"Saya belum mendiskusikan kasus itu. Saya pribadi belum memikirkan itu. Mungkin kami ingin istirahat dulu di sini, di Indonesia, untuk bersama dengan keluarga. Mungkin nanti kita bahas kalau saya dan keluarga sudah tiba kembali di Washington D.C.", pungkas Harun. [ys/em]